Monday, March 2, 2009

Belajar Agama Buddha Belajar Diri Sendiri 2

Belajar Budha-Dhamma yang mempunyai manfaat langsung adalah dg "praktek", praktek apa...?
1. miliki / tumbuhkan sikap bermurah hati, dan kemudian praktekan sikap tsb. memberi lebih baik dari pada menerima ( atau menerima itu secara psikologis karena kurang, memberi karena ada lebih ), dari praktek ini akan belajar langsung dan meng- ehipasiko dari hukum karma dan pattica samupada ( hukum sebab-musabab yg saling bergantungan ),
mulai dari level kemurahan hati masing2, memberi barang/tenaga/waktu yg benar2 tidak kita manfaatkan lagi, menuju memberi dalam bentuk fisik/tenaga/pikiran yg masih bermanfaat bagi kita ( baca = misalnya aturannya masih bisa pake barang itu, tapi karena ada yg lbh butuh dan lbh tinggi manfaatnya apabila di berikan ke- dia/mereka, pemberi level ini akan memberikan barang tsb kepada-nya, atau aturannya waktu kita utk jalan2 atau santai, tapi karena ada baksos divihara atau kegiatan lain yg lbh bermanfaat, si pemberi akan memberikan waktu dan tenaga/pikirannya utk kegiatan yg lbh bermafaat itu, sampai pada level dimana sipemberi memberikan sesuatu yg sangat dia sukai atau dia butuhkan, dg pertimbangan nilai yg lbh tinggi tadi... dan level2 yg lbh tinggi lagi ) jadi nilai lah sendiri tingkat kemurahan hati masing2, prinsipnya sikap sebelum, sewaktu dan sesudah memberi ini bisa menimbulkan kepuasan alamiah bagi bathinnya, sampai pada kesempurnaan dari Dana Paramitha atau Cagha ( baca = kemurahan hati )... sesuai dg bibit yang ditanam, demikian akan tumbuh pohon dan buah nya...kebahagiaan akan mengikuti pembuat kebajikan seperti bayang2 yg tidak pernah meniggalkan pemiliknya

2. latih dan praktekan sikap mawas diri ( baca = dg menggunakan perhatian dlm melakukan segala sesuatunya ) utk mengendalikan pikiran, ucapan dan perbuatan sendiri, atau dengan kata lain yaitu, mengendalikan ke-enam indera sendiri ( terkendali dalam penglihatan, pendengaran, pengecapan, pem-bau an/penciuman, sentuhan2, dan bentuk2 pikiran) jadilah tuan akan ke - enam indera ini... pengetahuan, sikap dan latihan ini akan meningkatkan sila sekalian akan meng-ehipasikokan tingginya sila tergantung di pengendalian diri ini, sungguh tidak gampang, tapi baik dan sangat berharga pengetahuan, sikap dan terlebih latihan ini.
sila yang baik akan menjaga seseorang mahkluk tidak jatuh dialam penderitaan, dan menunjang pelaksanaan samadhi

3. pengetahuan, sikap dan latihan kesabaran...,
diluaran ( baca = kondisi sekitar kita ) selalu secara langsung dan tidak langsung mengajarkan kita untuk instans dalam segala sesuatunya ( baca = instans dalam hasil ) ..., kalo bisa cepat kenapa harus lambat, kalo bisa lbh baik kenapa harus baik saja... sayangnya sikap ini harus dilandasi dg usaha utk menyelesaikan Prosesnya dulu. peningkatan tekad, semangat, ketekunan dan kebijaksanaan adalah inti dari hasil sebenarnya, dan semua ini bisa didapat melalui proses... bahkan kesuciaan Budha pun dicapai dg proses yg sangat panjang dg menyempurnakan ke-10 sifat paramitha seorang bodhi akhirnya.
pengetahuan, sikap dan latihan ini akan menjadikan dasar pedoman utk bhavana / meningkatkan ketenangan dan ke jernihan pikiran.

terakhir hidup akan lbh bermanfaat dan bermakna kalo kita tahu sedikit tapi memperoleh manfaat dari pengetahuan tersebut ( baca = dengan cara kita bersikap dan praktek langsung dari pengetahuan tsb ),
daripada selalu mencari keluar, kenapa tidak kita mengembangkan nilai2 luhur ketiga pengetahuan, sikap dan latihan ini dalam diri sendiri dulu,
ada pepatah mengatakan " Guru yg baik akan datang setelah Murid telah siap "
pertanyaannya sdhkah kita menjadi murid yg siap...??? kalo belum akan sangat sayang sekali seperti sendok yg tiap hari bertemu dan bersentuh dg makanan tapi tidak bisa merasakan cita rasa makanan itu. akan sia2 saja. pengetahuan dari pikiran yg tidak terlatih akan selalu bersifat terurai, dan hilang... juga bisa jadi beban bila tidak sesuai dg kapasitas kemampuan kebijaksanaan sendiri, seperti listrik yg berdaya besar akan merusak kabel yg berdiameter kecil..., sebenarnya bukan salah daya listrik yg besar, tapi adanya kemelekatan dan ketidak puasan kabel itu utk menerima daya sesuai dg kemampuannya, dan meningkatkannya lagi apabila ukuran kemampuan sendiri semakin besar, daya listrik dan kabel ini hanya analogi semata.

bukankah hidup akan jadi lbh sederhana kalo kita sdh melaksanakan semua proses dg yg terbaik yang kita punya...
mana yg lbh penting... pengetahuan atau praktek ???, jawabnya...?
dua2nya penting kalo bisa bermanfaat baik dan sungguh2 bermanfaat baik bagi diri sendiri, orang2 lain, dan lingkungan juga.
kenapa orang yg tidak sekolah ( baca = pengetahuan teorinya tidak banyak ) bisa berhasil...??? jawab, karena dia belajar dari praktek langsung ( baca = kehidupannya ) utk menentukan sikapnya, menjadi bijaksana.
pertanyaan selanjutnya, kenapa ada yg sekolah dan lulus dari sekolah tapi tidak berhasil...??? jawab, tidak berhasil kan kata dia atau orang2 dilingkungannya, tapi yang pasti karena dia tidak memperoleh manfaat yg baik dari pengetahuannya, apalagi manfaat utk orang2 lain, atau lingkungannya. ukuran berhasil dan tidak berhasil hanya bisa dinilai diri sendiri dan orang lain yg bijak.

kalo waktu masih panjang dan mau mencari, silahkan cari di vihara2 ( ekayana grha di tj duren atau dhammacakka di sunter, yg kami sendiri dulu rutin kesana, atau vihara2 lainnya ), kebaktian di skul atau kampus bagi yg masih skul/kul, toko2 buku juga banyak, samaghi pala atau wihara.com juga semua artikel bisa di jadikan pelajaran..., dan buka telinga ( baca = dengar2 pengumuman atau info2 dari teman2 ), buka mata ( baca... ), dan buka mulut ( tanya kalo perlu saja, kalo nga nanti bisa kembung karena sering2 buka mulut... ) dls

No comments:

Post a Comment