Tuesday, September 9, 2008

Mantra Maha Karuna Dharani

Maha Karuna Dharani adalah mantra Sang Avalokitesvara Bodhisattva (Kuan Im Pho Sat), yang disabdakan oleh Sakyamuni Buddha, sebagaimana disebutkan dalam " The Sutra of the Vast, Great, Perfect, Full, Unimpeded, Great Compassion Heart Dhrani of The Thousand-handed, Thousand-eyed Bodhisattva who Regards the World's Sounds" (Tripitaka Mandarin, buku XX) atau "The Dharani Sutra" (diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh the Buddhist Text Translation Society, San Fransisco, 1976).


Dharani atau mantra adalah kumpulan suku kata atau kata gaib/mistik yang mempunyai kekuatan luar biasa. Bila mantra dipergunakan dengan tepat dan benar, tiada hal yang tidak mungkin. Dalam karya terkenal " The Indian Buddhist Iconography" Benoytosh Bhattacharya menulis : "Dengan mengucapkan mantra berulang-ulang, akan timbul kekuatan luar biasa, yang akan mengejutkan seluruh dunia"



Mantra Maha Karuna Dharani

Maha Karuna Dharani adalah mantra Sang Avalokitesvara Bodhisattva (Kuan Im Pho Sat), yang disabdakan oleh Sakyamuni Buddha, sebagaimana disebutkan dalam " The Sutra of the Vast, Great, Perfect, Full, Unimpeded, Great Compassion Heart Dhrani of The Thousand-handed, Thousand-eyed Bodhisattva who Regards the World's Sounds" (Tripitaka Mandarin, buku XX) atau "The Dharani Sutra" (diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh the Buddhist Text Translation Society, San Fransisco, 1976).


Dharani atau mantra adalah kumpulan suku kata atau kata gaib/mistik yang mempunyai kekuatan luar biasa. Bila mantra dipergunakan dengan tepat dan benar, tiada hal yang tidak mungkin. Dalam karya terkenal " The Indian Buddhist Iconography" Benoytosh Bhattacharya menulis : "Dengan mengucapkan mantra berulang-ulang, akan timbul kekuatan luar biasa, yang akan mengejutkan seluruh dunia".


Karunia artinya welas asih, rasa ingin membebaskan orang dari penderitaan. Jadi Maha Karuna Dharani adalah Dharani Maha Welas Asih atau Mantra Maha Welas Asih, artinya mantra yang dapat membebaskan umat dari semua penderitaan dan kesusahan serta memberikan kebahagiaan.


Dalam "The Dharani Sutra" disabdakan bahwa manfaat Maha Karuna Dharani antara lain untuk memperoleh kegembiraan dan kedamaian, kebebasan dari segala penyakit, umur panjang, kemakmuran, penghapusan karma berat, hilangnya halangan dan kesusahan, tumbuhnya dalam semua Dharma murni serta semua pahala dan kebajikan, lenyapnya segala penyakit, pencapaian tujuan.


Kunci terpenting adalah kemurnian hati dan kesujudan si pengucap mantra. Dalam "Mantras, Sacred Words of Powers", mendiang John Blofeld menulis "Mantra luar biasa efektifnya, jika kondisi mental benar-benar dipenuhi". Dalam "Shambala Reviews of Books and Ideas" (September 1976), ia menulis : "Untuk pelaksanaan kegaiban cara Buddhis ini (pengucapan Maha Karuna Dharani), diperlukan standard moral yang agung".


Hal-hal yang diperlukan dalam pengucapan Maha Karuna Dharani adalah :

Fisik
:
Badan bersih, jauhi makanan hewani selama masa pengucapan mantra.

Rohani
:
Hati sujud, tidak tamak, tidak membenci/mendengki/mendendam, menjalankan Pancasila Buddhisme, yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berjinah, tidak berdusta dan tidak minum minuman yang memabukkan.

Alat
:
Dupa wangi, bunga wangi (mawar dan melati) dan air untuk pengobatan.

Tempat
:
Vihara, kuil atau altar di rumah, terutama di hadapan Avalokitesvara Bodhisattva (lebih ideal yang dalam wujud banyak tangan), bila keadaaan tidak memungkinkan, bisa di rumah dengan menghadap ke langit.

Cara
:
Nyalakan tiga batang dupa wangi, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, nyalakan tiga dupa wangi lagi doa kepada Avalokitesvara Bodhisattva, ucapkan mantra ini minimal 7 kali, atau 14 kali, 21 kali sampai 108 kali, air di altar dimohon untuk diminum, ulangi cara ini tiap hari.



Dalam "The Dharani/Sutra" lengkap dengan penjelasannya oleh Tripitaka Master Hsian Hua, beliau mengatakan "Tiada penyakit yang tidak dapat disembuhkan bila dengan sujud dan menjalankan sila, tiap hari orang mengucapkan mantra ini 108 kali selama 1000 hari tanpa henti".


Dalam "Sutra Dalam Empat Puluh Dua Bagian", Sang Buddha bersabda : "Adalah sulit menjumpai Sutra-Sutra Buddhis" (Bagian 12) dan "Bila orang benar-benar menjumpai Sang Jalan (Kebenaran/Buddha Dharma) masih sulit dalam dirinya timbul keimanan" (Bagian 36). Mengingat sabda tersebut, bila kita sekarang mendapatkan mantra ini, tentunya karena kita mempunyai afinitas (pertalian tumpuan ikatan, affinity) dengan Buddha Dharma, memiliki karma baik dan akar-akar kebajikan (good roots). Karena itu, simpanlah mantra ini sebagai mustika dan ucapkanlah mantra ini sebagi bagian dari puja bakti selama masa nabati (wujud nyata metta karuna kepada semua makhluk / tidak makan makanan bernyawa) serta pergunakanlah untuk menolong diri sendiri dan sesama umat pada waktu dibutuhkan dengan keimanan yang teguh dan semangat kewelas-asihan sesuai dengan nama mantra ini.


Maha Karuna Dharani


1.Namo ratnatrayaya *

2.Namo aryavalokitesvaraya

3.Bodhisattvaya mahasattvaya mahakarunikaya

4.Om Sarva abhayah sunadhasya

5.Namo sukrtvernama aryavalokitesvaragarbha

6.Namo nilakantha mahabhadrasrame

7.Sarvarthasubham ajeyam sarvasattvanamavarga mahadhatu

8.Tadyatha : Om * avaloke lokite karate

9.Hari mahabodhisattva sarva sarva mala mala

10.Mahahrdayam kuru kuru karman

11.Kuruvijayati mahavijayati

12.Dharadhara dharin suraya

13.Chala chala mama bhramara muktir

14.Ehi ehi chinda chinda harsam prachali

15.Basa basam presaya hulu hulu mala

16.hulu hulu hile sara sara siri siri suru suru

17.Bodhiya bodhiya bodhaya bodhaya

18.Maitreya nilakantha dharsinina

19.Payamana svaha. Siddhaya svaha. Maha siddhaya svaha

20.Siddha yogesvaraya svaha. Nilakantha svaha

21.Varahananaya svaha. Simhasiramukhaya svaha

22.Sarvamahasiddhaya svaha. Cakrasiddhaya svaha

23.Padmahastaya svaha. Nilakanthavikaraya svaha

24.Maharsisankaraya svaha

25.Namo Ratnatrayaya

26.Namo Aryavalokitesvaraya svaha
27.Om * Siddhyantu mantra padaya svaha

No comments:

Post a Comment