Thursday, July 16, 2009

Vajra Master Lianfei

真佛弟子速寫》

才華橫溢的釋蓮飛金剛上師

文/本報記者 曉曉




Vajra Master Lianfei yang Berbakat


Oleh : Xiaoxiao (tbsn)








Saat ini, dikala penterjemahan karya tulis Mahaguru Liansheng dipandang sebagai suatu hal yang mendesak, Vajracarya Lianfei dari Jakarta dalam dua tahun ini telah menyelesaikan terjemahan dari 9 jilid buku Mahaguru. Tidak peduli di rumah atau saat pergi membabarkan Dharma, beliau tidak pernah lepas dari notebook, begitu ada waktu luang langsung mengetik, ini semua demi supaya bisa berbagi Prajna dalam karya tulis Mahaguru pada para insan. Sebagai pimpinan tim penterjemah dari Daden Indonesia, walaupun sudah berusaha setiap 2 bulan menterjemahkan satu buku, namun para penggemar buku di Indonesia masih merasa sangat lambat, Acarya terus berusaha dengan sebaik-baiknya untukmeningkatkan kualitas, beliau mengatakan : "Para biksu dan umat dari berbagai aliran Buddhisme di Indonesia akan ada kesempatan membaca buku Mahaguru, maka jangan sampai kita merusak nama Mahaguru." ; "Terlebih lagi, buku Mahaguru telah dipasarkan di salah satu toko buku ternama di Indonesia Gramedia, kesempatan baik ini mengharuskan kemampuan menterjemahkan yang baik sebagai syarat utamanya."







當聖尊蓮生活佛的文集翻譯工作,被視為當務之急的今日,在雅加達的釋蓮飛金剛上師,近兩年來已經完成九本師 尊印尼文集的翻譯了(註1)。不管在家或出外弘法,他的筆記型電腦時刻不離身,一有空即辛勤地敲打鍵盤,只盼望能讓更多有緣人分享法王的文字般若。身為「大燈文化印尼加盟公司」董事兼翻譯組長的蓮飛上師,雖然平均每兩個月翻譯一本,但很多書迷仍嫌速度太慢了,上師卻一絲不苟地堅持品質,他說:「印尼很多佛教團體的高僧大德都會有機會閱讀到這些書,所以千萬不能壞了師尊名聲。」「再者,師尊文集已獲准在印尼最著名的中文連鎖書店Gramedia上市,這份殊榮,更使得維持高水平翻譯成為必要條 件。」




Acarya Lianfei yang lahir di Indonesia dengan nama Dai jianhui, saat duduk di sekolah dasar pernah menerima pelajaran bahasa mandarin, kemudian karena situasi tidak memungkinkan sehingga tidak lagi menggunakan bahasa mandarin di sekolah, namun beliau tetap belajar mandarin secara pribadi, juga mengembangkan minatnya terhadap sastra. Tahun 1977 beliau mulai membaca buku Mahaguru, sampai akhirnya tahun 1986 ikut berpuja bakti di Vihara Guanghua , menerima sarana dan tekun bersadhana. Mungkin saja karena jodoh dengan Buddha Dharma sejak dari kehidupan yang lampau , Acarya Lianfei memperoleh kontak batin dalam sadhana, pada tahun 1992 beliau selalu mendampingi Acarya Lianzhen dan para Acarya lainnya dari luar negeri yang datang membabarkan Dharma di Indonesia, tahun 1995 melepaskan usahanya dan sepenuhnya menjadi sukarelawan Zhenfozong. Tahun 2000 beliau lulus dalam ujian pandita lokapalasraya ; Pada tahun 2004 karena berprestasi baik, maka True Buddha Foundation mengangkatnya sebagai Pandita Dharmaduta ; Sedangkan tanggal 1 November 2008, beliau menerima upasampada dari Mahaguru dan diakui sebagai kelahiran kembali dari Padmakumara Biru, diangkat sebagai Vajracarya dengan nama Dharma Lian Fei.




印尼出生的蓮飛上師,俗名戴健輝,小學曾受過中文教育,接著因當局的排華政策,被迫改唸印尼文,但仍自修華 文,也培養出對文學的愛好。他自1977年即開始接觸蓮生活佛的書,卻直到1986年才尋覓到借用「廣化寺」同修的真佛道場,當即皈依並實修密法。或許是累世佛緣,蓮飛上師修行時有感應,於是投入愈深;1992年開始,他趁著工作之餘,常隨蓮真上師及國外各上師應邀四處弘法;1995年更放下事業,成為全職的真佛義工。2000年,他考取助教;2004年,因為任內表現傑出,宗委會特別將他由助教擢昇為講師;2008年11月1日,他蒙根本傳承上師授予出家戒,並認證為藍蓮花童子轉 世,而賜封「釋蓮飛金剛上師」。




Acarya Lianfei mengatakan, dulu saat baru bersarana, Mahaguru pernah memberitahukan bahwa beliau mempunyai jodoh untuk diupasampada, namun saat itu telah menikah. Pada thun 2006 setelah Mahaguru keluar dari pertapaan, selalu bertanya padanya "Kapan diupasampada." Namun isterinya yang memeluk keyakinan lain tidak sanggup merelakan. Tahun lalu (2008) beliau pergi ke Seattle untuk mengikuti upacara akbar musim gugur, tidak ada rencana yang istimewa, namun saat berkonsultasi pada Mahaguru, Mahaguru memberi petunjuk untuk membakar satu bungkus kertas sembahyang untuk arwah penagih hutang, dia kawatir tidak cukup dan membakar satu lagi. Setelah usai upacara ritual beliau kembali ke Jakarta, tak lama kemudian mendengar kabar dari Acarya Lianzu bahwa Mahaguru menunjuk supaya mereka berdua menjadi biksu ; Saat itu yang paling mengagetkan adalah, karena upaya kausalya yang diinstruksikan oleh Mahaguru, membuat isterinya merelakan.




蓮飛上師表示,早在皈依時,師尊即曾告知「有出家因緣」,但那時他已婚,情緣難了。2006年師尊出關後, 每次見到他總問「何時出家」?無奈篤信基督教的師姐不捨放行。去年(2008)他前往西雅圖參加秋季大法會,心裡也沒做什麼打算,不過問事時,師佛囑咐他去燒一包金紙迴向冤親債主,他怕不夠還多燒了一包。法會結束,他先返回雅加達,不久即聽蓮祖上師傳話說,師尊點名要他們兩位出家;此時,最令人驚異的是,因為師佛應允的一些善巧 方便,讓蓮飛上師的師姐陳美蘭也首肯成全了。




Umat yang mengenal Acarya Lianfei, semua pasti akan memujinya sebagai seorang Dharmaduta berbakat yang jarang ada. 10 tahun lalu beliau sudah mulai mengunjungi berbagai vihara Zhenfo di seluruh negeri, bahkan sampai ke daerah gunung, tanpa kenal lelah demi menyebarluaskan Dharma Zhenfo. Acarya mengatakan bahwa kendala terbesar pembabaran Dharma di Indonesia adalah rintangan bahasa. Kebetulan ini adalah keahliannya, membuatnya bisa menterjemahkan Dharmadesana Mahaguru maupun tata cara sadhana untuk umat luas, juga bisa membantu Acarya dari luar negeri untuk berkomunikasi dengan umat di Indonesia. Selain itu, karena kondisi umum umat di pedesaan masih serba kekurangan, maka harus mencarikan dana ke berbagai pihak.


Acarya saat ini menjabat sebagai wakil ketua Kasogatan, sedangkan Ibu Winarni Harsono adalah ketua umumnya, namun membabarkan Dharma Tantra adalah yang terutama karena jumlah umatnya sangat banyak, tiap vihara paling sedikit 100 orang lebih.




認識蓮飛上師的同門,都會讚嘆他實在是一位不可多得的弘法人才。十多年來,他深入全國各道場,甚至偏遠的山 區,為廣揚真佛密法而不辭辛勞。上師表示,在印尼弘法,最大的困難是語言障礙。好在這正是他的強項,擁有流暢的中印雙語能力,讓他可以輕易地為信眾即席翻譯師尊開示或修法儀軌,也能幫助外來上師與同門做廣泛交流。另外,鄉下原住民的經濟情況普遍都很貧困,所以須仰賴「印尼真佛宗密教總協會」(註2)多方的資金支援。目前蓮飛上師擔任總協會的副主席,總主席為蓮真上師夫人劉月琴師姐。不過在印尼弘傳密法也有優勢,那就是信徒人數眾多,每個 道場少則一百多位,達數百人的也屢見不鮮。




Menurut catatan sejarah, Buddhisme di Indonesia berkembang pesat saat abad 7 sampai 11. Arya Atisa pernah berguru dan menekuni Tantra di Sumatera selama 12 tahun, menyebarkan Dharma, maka sampai saat ini, di Jawa Tengah banyak sekali umat pribumi yang telah kehilangan silsilah Tantra dari leluhur. Teringat Vajracarya Lianhong yang sering membabarkan Dharma di Indonesia pernah mengatakan bahwa Pandita Dharmaduta Jianhui (sekarang Acarya Lianfei) menemaninya ke pelosok mendaki gunung untuk membabarkan Dharma pada umat di pedesaan. Saat mereka tiba terlihat para umat disana telah menanti, ternyata begitu mereka mendengar kabar ini, mereka langsung menyelesaikan lebih awal kegiatan bertani pada hari itu dan pergi mengikuti puja bakti bersama.




據歷史記載,印尼佛教興盛於第七到十一世紀,後來回教滲入,卻未阻礙佛教的復甦與發展。尤其密教祖師阿底峽 尊者曾在蘇門答臘島拜師潛修十二年,弘傳密法,所以時至今日,在中爪哇一些偏僻的鄉村,仍然還有很多已失去傳承的原住民密教後裔;十多年 前,他們就是因為聽到了真佛宗的「嗡。啊。吽。」三字咒,而悉心皈依聖尊蓮生活佛。記得常去印尼弘法的釋蓮洪金剛上師曾提過,有一次,蓮花健輝講師(今蓮飛上師)陪他攀爬高山探訪原住民道場,當他們耗盡體力抵達時,卻見大批人群已在等候,原來這些純樸熱情的鄉下人聽聞消息,早早即放下田裡工作,一戶戶 地趕來參加同修了。




Acarya Lianfei sungguh merupakan orang multi talenta , selain bisa menterjemahkan, Acarya yang suka bervegetarian ini juga memiliki kemampuan pelantunan rohani yang indah. Acarya mengatakan bahwa meskipun Dharmatantra Zhenfo sangat unggul, namun bagi orang awam, pembabaran Dharma melalui rupa dan suara adalah sesuatu hal konkrit dan mudah diresapi. Dewasa ini kebanyakan vihara telah memiliki kemampuan mendekorasi altar dengan cukup baik, namun kemampuan pelantunan masih perlu ditingkatkan, yang paling tepat adalah mencari orang yang memiliki minat dan bakat pada musik untuk membinanya.




蓮飛上師的確是才華橫溢的,除了上述的翻譯師尊文集外,有聲樂素養的他,也很擅長唱誦。上師認為,真佛密法 固然殊勝,但對一般人而言,色彩與音色應該是最能直接感受最具體的東西。目前,一般道場對壇城的佈置與色彩的調配都很有仿傚能力,表現的也很講究;唯獨維那的素質仍需要提高,唱誦方面 還待加強,最好是找對樂理稍有根基的人來擔任。




Beberapa tahun belakangan ini, Vajracarya Lianfei juga sedang gigih menyebarluaskan "Curahan Kasih Jelang Wafat.", bahkan telah menampakkan hasilnya. Misalnya di berbagai daerah beliau telah mengadakan seminar mengenai "Curahan Kasih Jelang Wafat.", membagikan DVD dari daden Indonesia berjudul "Delapan Jam Mulia" supaya para umat mengenal dan memahami lebih mendalam sehingga mampu memberikan manfaat bagi sesama. Acarya mengungkapkan bahwa keistimewaan dari Sadhana Tantra Zhenfo adalah kesempurnaan tata ritualnya, saat anggota keluarga almarhum melihat para umat sangat tulus dan serius dalam melimpahkan jasa bagi almarhum, mereka akan merasa bahwa ini semua akan sangat bermanfaat bagi almarhum. Yang lebih membuat banyak orang terharu dan sekaligus membuktikan kesitimewaan Dharma Zhenfo adalah saat raut muka jenasah almarhum berubah menjadi kemerahan dan terpancar kebahagiaan setelah dilakukan upacara ritual. Selain pelayanan tersebut, Acarya juga sering menerima undangan untuk memimpin ritual upacara pernikahan (sejak tahun 1992 sampai sekarang kira-kira sudah 400 orang yang menerima pemberkatan nikah dari beliau) , upaya kausalya ini mampu menarik khalayak untuk bersarana pada Zhenfozong.





近年來,蓮飛上師也積極在印尼推動「臨終關懷」,且成效顯著。例如他在各區推動臨終關懷講座,並將譯成印尼 文的「黃金八小時」DVD由「大燈文化印尼加盟公司」普遍發送,讓同門深知熟習,利益眾生。上師指出,真佛密法的可貴,在於儀軌非常圓滿,做臨終關懷時,當家屬看到同門的作法很仔細、很認真,而且都在迴向給亡者時,就會覺得對亡者很有幫助。尤其往生者的臉色若因法事嚴謹而轉趨祥和紅潤時,更令人感動與確證密法真實不虛。此外,上師 也經常受邀福證(自1992年至今已為近四百對新人主持福證儀式),並藉此方便法引度了眾多宗外人士皈依。




Meskipun kebanyakan waktunya digunakan untuk sibuk dengan pembabaran Dharma, namun Acarya Lianfei juga tidak lupa untuk menggembleng diri sendiri dan merealisasikan Dharma, beliau mengatakan : "Bila hendak mengajari orang lain, yang terpenting adalah memperbaiki dir dan meberi teladan dari diri sendiri.". Jadi setiap hari beliau harus menggabungkan antara sadhana Catur Prayoga, Guruyoga dan Dhumapuja, juga telah menjadwalkan homa pribadi secara rutin. Terlebih lagi menjapa mantra adalah pelatihan diri yang senantiasa dilakukan setiap saat. Tiap mantra yang telah diabhiseka oleh Mahaguru, semua pasti dijapa minimal 100.000 kali.




雖然總是忙碌於佛事的時間多,但蓮飛上師也不忘自己的內修內證,他說:要教導別人,最重要是需時時先充實自 己。所以每天他必合修四加行、上師相應法及煙供法,也有安排固定的護摩,持咒更是時刻進行,凡受師佛灌過頂 的咒語均堅持持滿十萬遍。




Saat ini, Acarya Lianfei adalah pembimbing utama di Viharavajragarbha Indonesia, di vihara tersebut tiap minggu diadakan puja bakti bersama, ada kelas kanak-kanak, muda-mudi, Remaja dan dewasa. Total umat yang mengikutinya mencapai seratus orang, kegiatan Dharma disitu sangat maju. Beliau juga sering memberikan pelayanan di Vihara Vajrabumi Jayakarta dan Cetya Duchuan. Disamping itu beliau juga termasuk dalam kepengurusan Sekolah Buddhist Atisa Dipankara.




現時,蓮飛上師也是「印尼雷藏寺」的住持,該寺每週日舉行共修,有兒童班、少年班、青年班和成人班,參加人 數總達數百名,法務非常興隆,平時與「佛光堂」、「渡船堂」往來密切、互相護持。另「敬德佛學院」也設於其 內。




Akhirnya, Acarya Lianfei yang kaya akan pengalaman pembabaran Dharma memberikan dorongan kepada para umat :

"Menyelamatkan insan sebenarnya adalah menyelamatkan diri sendiri, karena pada saat itu kita juga bisa banyak belajar dan membangun diri."

Beliau juga merasa :

"Menyelamatkan orang bukan hanya asal membawanya bersarana, karena banyak orang setelah bersarana juga masih awam, maka bagaimana untuk lebih maju membimbing mereka adalah hal yang penting, namun tentu saja dalam proses tersebut akan menemui banyak kendala, bisa juga bertemu banyak rintangan, namun pada proses melayani para insan, kebjaksanaan kita pun akan tumbuh."




最後,弘法經驗非常豐富的蓮飛上師勉勵同門:「度人其實就是在度自己,因為在度人當中,我們自己也是在增長 。」同時,他還覺得:「度人不是只度人來皈依就好,有很多人皈依後即不了了之,所以如何跟進、繼續引導他們是很重要的,當然這中間還會有很多問題產生出來,也會遇到很多障礙,但在幫忙眾 生的過程裡,我們的智慧就會獲得增長。」



?m?u????l?t?g?n?~????????????????W?v ??/?????O??@????

Vajra Master Lianfei ~ ??????? - Smile - Yahoo!????

Video renungan

sebuah kiriman video yang membuktikan bahwa teori rebirth itu adalah benar adanya, dan layak sebagai salah satu bahan pertimbangan kita dalam melakukan banyak hal di dunia ini.. termasuk berbuat kebaikan atau kejahatan, dan video ini juga membuktikan bahwa terdapat mahkluk lain selain manusia di jagad ini.
silahkan anda putar dan perhatikan.
http://img531.imageshack.us/my.php?image=makkahhospitalfh8.flv

Berikut beberapa mantra Tantrayana

Berikut beberapa mantra Tantrayana

Mantra perlindungan dan bodhicitta
Sang ji chew tang sok ji chew nam la
Siang jip pa te dack ne chia sen che
Dack ka jean sok ji pi so nam ji
Do la pan sher sang ji jo pen shok

Mantra Yang Arya Je Tsong Khapa
Me Milk celwi - der ching shien ri zig
Ze milk jien pi - wang po jiam - pi yang
Gang jien ki pi zet jien tsong kha pa
Lob shang zha pi - shiap la - sol wa debt



Nambahin dikit, ini versi pelafalan pake bahasa indo, pas kebetulan saya dulu sering ikut sesi 6 praktek pendahuluan tradisi Gelugpa Tibetan.

Mantra perlindungan dan bodhicitta
Sang gye cho dang cho kyi so nam la
Jang chup bar du da nyi kyap su chi
Dag gi jin so gyi pai di da gi
Dro la pan chir sang gye drup par shog

Artinya:
Kepada Sang Buddha Dharma dan Sangha yang mulia,
aku berlindung hingga aku mencapai penerangan,
melalui kebajikan apapun yang aku lakukan,
semoga aku mencapai Kebuddhaan demi kebahagiaan semua makhluk.

Mantra Yang Arya Je Tsong Khapa
Mig me tse way ter chen chen re zig
Drig me kyen pay wang po jam pel yang
Du pung ma lu jom dze sang wei dag
Gang chen kye pay tsu gyen Tsong kha pa
Lo tsang drag pa shap la sol wa deb.

Tsong khapa, penghias mahkota para cendekiawan dari tanah bersalju,
Engkau yang merupakan Avalokitesvara, harta belas kasih yang tak terukur,
Engkau yang merupakan Manjushri, kebijaksanaan sempurna tanpa noda,
Engkau yang merupakan Vajrapani, penghancur semua kediaman mara,
O Losang Dragpa, aku memohon kepadamu, berkatilah aku.

Om mani padme hum.

Kumpulan Mantra

Kumpulan Mantra

SIU LI SIU LI MOHO SIU LI SIU SIU LI SA PHO HO 3X
SIU TOLI SIU TOLI SIU MOLI SA PHO HO 4X
NAMO SAKYAMUNI BUDDHAYA 3X

MANTRA MAHA KARUNA DHARANI
NAMO RATNATRAYAYA.
NAMO ARYAVALOKITESVARAYA.
BODHISATTVAYA MAHASATTVAYA MAHAKARUNIKAYA.
OM SARVA ABHAYAH SUNADHASYA
NAMO SUKRTVEMAMA ARYAVALOKITESHVARAGARBHA.
NAMO NILAKANTHA MAHABHADRASHRAME.
SARVARTHASUBHAM AJEYAM SARVASATTVANAMAVARGA MAHADHATU.
TADYATHA, OM AVALOKE LOKITE KARATE.
HARI MAHABODHISATTVA SARVA SARVA MALA MALA.
MAHAHRDAYAM KURU KURU KARMAN.
KURUVIJAYATI MAHAVIJAYATI.
DHARADHARA DHARIN SURAYA.
CHALA CHALA MAMA BHRAMARA MUKTIR.
EHI EHI CHINDA CHINDA HARSHAM PRACHALI.
BASHA BASHAM PRESAYA HULU HULU MALA.
HULU HULU HILE SARA SARA SIRI SIRI SURU SURU.
BODHIYA BODHIYA BODHAYA BODHAYA.
MAITREYA NILAKANTHA DHARSHININA.
PAYAMANA, SVAHA, SIDDHAYA, SVAHA, MAHA SIDDHAYA, SVAHA.
SIDDHA YOGESHVARAYA, SVAHA, NILAKANTHA, SVAHA.
VARAHANANAYA, SVAHA, SIMHASHIRAMUKHAYA, SVAHA.
SARVAMAHASIDDHAYA, SVAHA, CHAKRASIDDHAYA, SVAHA.
PADMAHASTAYA, SVAHA, NILAKANTHAVIKARAYA, SVAHA.
MAHARSISHANKARAYA, SVAHA.
NAMO RATNATRAYAYA.
NAMO ARYAVALOKITESHVARAYA, SVAHA.
OM, SIDDHYANTU MANTRAPADAYA, SVAHA.

Prajna Paramita Hrdaya Sutra
Aryavalokitecvara-bodhisattvogambhirayam prajnapara-mitayam caryam caramano
vyavalokayati sma panca skandhah
tamcca svabhavacunyan pacyati sma
Iha Sariputra rupam cunyata cunyataiva rupam rupanna prithak
cunyata cunyataya na prithag rupam yad rupam sa cunyata ya
cunyata tad rupam.
Evam eva vedana-samjna-samskara-vijnanani.
Iha Sariputra sarva-dharmah cunyata-laksana anut-panna aniruddha
amala na vimala nona na paripurnah.
Tasmac Sariputra cunyatayam na rupam na vedana na samjna na
samskara na vijnanani.
Na caksuh-crotra-ghrana-jihva-kaya-manamsi.
Na rupa-cabda-gandha-rasa sparastavya-dharmah.
Na caksurdhatur yavan na mano-vijnana-dhatuh.
Na vidya na vidya na vidya-ksayo navidya-ksayo yavan na jaramaranam
na jaramarana-ksayo na duhkha-samudaya-nirodha-marga na
jnanam napraptir apraptitvena.
Bodhisattvasya prajna-paramitam acritya viharaty acittavaranah.
Cittavarana-nastitvad atrasto viparyasatikranto nistha-nirvanah.
Tryadhva-vyavasthitah sarvabuddhah prajna-paramitam acritya-nuttaram
samyaksambodhim abhisambuddha.
Tasmaj jnatavyo prajna-paramite-maha-mantro mahavidya-mantro'
nuttara-mantro' samasama-mantrah sarvaduhkha-pracama-nah satyam
amithyatvat prajna-paramitayam ukto mantrah.
Tad yatha gate gata paragate parasamgate bodhi svaha.
Iti prajna-paramita-hridayam samaptam.


SUKHAVATI VYUHA DHARANI
NAMO AMITA-BHAYA TATHAGATA-YA
TADYATHA AMITE AMITODBHABE
AMITA-SAMBHABE AMITA-BIKRANA-TAMKARE
AMITA-BIKRANATA
AMITA-GAGANA-KRITIKARE SVAHA 3X

MANTRA BHAISHAJYAGURU
NAMO BHAGAVATE BHAISHAJYAGURU VAIDURYA
PRABHARAJAYA TATHAGATAYA ARHATE SAMYAK-SAMBUDDHAYA.
TADYATHA OM BHAISHAJYE-BHAISHAJYE
BHAISHAJYA SAMUDGATE SVAHA 3X

Cintamani Cakravartin Dharani
Namo buddhaya. Namo dharmaya. Namo samghaya.
Namo aryavalokitesvarabodhisattvaya mahasattvaya
mahakarunikaya tadyatha :
Om cakravarti cintamani mahapadme ruru tistha
jvala akarsaya hum phat svaha.
Om padma cintamani jvala hum.
Om varada padma hum.

Jvala Mahaugra Dharani
Namo samantabuddhanam apratihatasasananam tadyatha :
Om kha kha khahi khahi hum hum jvala jvala
parajvala parajvala tistha tistha sittir sittir sa phat
sa phat santika sriye svaha.

Gunaratnasaila Dharani
Namo buddhaya. Namo dharmaya. Namo samghaya.
Om siddhi halulu satru jelipa kribha siddhare purure svaha.

Mahacundi Dharani
Namo saptanam samyaksambuddha kotinam tadyatha :
Om cale cule cundi svaha.

Arya Amitayur Niyama Prabharaja Dharani
Om namo bhagavate aparamitayurjnana
suviniscitta tejorajaya tathagataya arhate
samyaksambuddhaya tadyatha :
Om sarva samskara parisuddha
dharmate gagana samudgate svabhava
visuddhe mahadaya parivare svaha.

Aryavalokitesvara Bodhisattva Vikurvana Dharani
Om mani padme hum margajnana cittotebhata
citrasyana vidrga sarvatha puristagana-purna
napuridusvanna. Namah lokitesvaraya svaha.

Sapta Atitabuddha Karasaniya Dharani
Reva-revate guha-guhate dharanite niharate
vrnite mahagate chelingante svaha.

Srimahadevi Dharani
Namo buddhaya. Namo dharmaya. Namo samghaya.
Namo srimahadeviya tadyatha :
paripurnah calisamanta dharsani mahavihara-gate
samanta-vinigate mahakarya pani para-pani
sarivartha samanta suprite purena alina
dharmate maha-vikubite mahamaitrete
rupa-sanghite hetisei sanghiheti samanta
atha-anu bharani.

**************************

Namo Dasadisani Triadhvani Sarva Buddhaya
Namo Dasadisani Triadhvani Sarva Dharmaya
Namo Dasadisani Triadhvani Sarva Arya Sanghaya
Namo Sakyamuni Buddhaya
Namo Bhaisajyaguru Buddhaya
Namo Amitabha Buddhaya
Namo Maitreya Boddhisattva
Namo Manjusri Boddhisattva
Namo Samanthabadra Boddhisattva
Namo Avalokitesvara Boddhisattva
Namo Kshitigarbha Boddhisattva
Namo Dharmapala Sarva Deva Boddhisattva
Namo Arama Arya Sangha Boddhisattva
Namo Maha Acchariya Boddhisattva
Namo Maha Arya Kinaraja Boddhisattva
Namo Triloke Arya Bhadra Boddhisattva

Namo Sarva Tathagata Valokite
Om Sambhara Sambhara Sambhara Hum

Namo Surupaya Tathagataya Tadyatha :
Om Suru Suru Prasuru Prasuru Svaha

OM TARE TUTTARE TURE SOHA
Namo Amitabha Buddha
Om Mani Padme Hum

Tadyatha Om Muni Muni Maha Muniye Svaha

Multiplying Mantra
Om Shambara Sambhara Bimana Sara
Maha Dzawa Hum
Om Mara Mara Bimana Kara
Maha Dzawa Hum

100 Syllable Vajrasattva Mantra
Om Vajrasattva Samaya
Manu Palaya
Vajrasattva Deno Pa Tita
Dido May Bhava
Suto Kayo May Bhava
Supo Kayo May Bhava
Anu Rakto May Bhava
Sarva Siddhi May Prayatsa
Sarva Karma Su Tsa May
Tsittam Shriyam Kuru Hum
Ha Ha Ha Ha Ho Bhagavan
Sarva Tathataga Vajra Ma May Mun Tsa
Vajra Bhava Maha Samaya Sattva Ah Hum Pey

White Tara - The Goddess of Longevity
Om Tare Tuttare Tuttare Ture Mama Ayur
Punye Jnyana Pushtim Kuru Ye Svaha

Mantra of Namgyalma
Om Bhrum Svaha
Om Amrita Ayur Da Das Svaha

Mantra Buddha Amitayus
NAMO RATNA TRA YAYA
OM NAMO BHAGAVATE
APARIMATA AYUR JNYANA
SUBINI SHITSA TATAYE
DZORA DZAYA
TATHAGATAYA
ARHATE SAMYAKSAM BUDDHAYA
TA YA THA
OM PUNYE PUNYE
MAHA PUNYE
APARIMATA PUNYE
AYU PUNYE
MAHA PUNYE
AYUR JNYANA
SARVA RUPA SIDDHI
AYUR JNYANA KAY TSE DHRUM
OM DHRUM
AH DHRUM
SO DHRUM
HA DHRUM
TSE DHRUM
OM SARVA SAMSKARA
PARISHUDDHA DHARMATAY
GAGANA SAMUDGATE
SVABHAVA BISHUDDHE
MAHA NAYA PARIVARA YE SVAHA

The White Jambhala
Om Padma Kroda Arya Jambala
Hri Day A Hum Phet

The Yellow Jambhala
Om Jambala Jalandraye Svaha

The Black Jambhala
Om Indra-Yani Mukham Bhra-Mari Svaha

Wish-Granting Wheel mantra
Om Pemo Ushnisha Bimalay Hum Pay

Mantra of Buddha Mitrugpa
Namo Ratna Trayaya / Om Kamkani Kamkani Rochani Rochani Trotani Trotani Trasani
Trasani Pratihana Pratihana Sarva Karma Param Para Ni May Sarva Sattva Nencha
Soha

Mantra of Kunrig
Om Namo Bagavatay / Sarva Durgatay Shodhani Rajaya / Tatagataya / Arhatay
Samyaksam Buddhaya / Tayata / Om Shodhani / Shodani / Sarva Papam Bishodani /
Shuday Bishuday / Sarva Karma Avarana Vishodhani Soha

Stainless Beam mantra (1)
Nama Saptanam Samyaksam Buddha Kotinen Parishuday Ma Na Si
Abya Chita
Patishta Tunen
Namo Bagavatay
Amrita Ayu Shasya
Tatagatasya
Om Sarva
Tatagata Shudi
Ayur Bishodani
Samhara Samhara
Sarva Tatagata Birya Ba Lay
Na Prati Samhara Ayu Sara Sara
Sarva Tatagata Samaya
Bodhi Bodhi
Buddha
Buddhya
Bodaya
Bodaya
Mama Sarva Papam Avarana Bishuday
Bigata Malam
Chara Su Buddhya Buddhay Huru Huru Soha

Stainless Beam mantra (2)
Nama Nawa Nawa Tinam
Tatagata Gam Ganam Diwa Luka Nama
Kotini Yuta Shata
Saha Svanam
Om Bo Bo Ri
Chari Ni Chari
Mori Gori Chala Wari Soha

Padmasambhava's mantra
OM AH HUM VAJRA GURU PEMA SIDDHI HUM

Milarepa's mantra
Om Ah Guru Hasa Vajra Sarva Siddhi Pala Hum

Mantra of Buddha Maitreya's promise
Namo Ratna Trayaya
Namo Bagavatay Shakyamuniyay
Tatagataya
Arhatay
Samyaksam Buddhaya
Tayata
Om Ajitay Aparajitay
Ajitan Chaya Hara Hara
Metri Avalokitay Kara Kara Maha Samaya Siddhi Bara Bara Maha Bodhi Menda Bija
Smara Smara Asma Kam Samaya Bodhi Bodhi Maha Bodhi Soha
Om Mohee Mohee Maha Mohee Soha
Om Munee Munee Smara Soha

Mantra to increase merit 100.000 times
Chom Den Day De Zhin Sheg Pa
Dra Chom Pa Yang Dag Par Dzog Pay Sang Gyay
Nam Par Nang Dzay
O Kyi Gyelpo La Chag Tsel Lo 3x
Jang Chub Sempa Sempa Chenpo
Kuntu Zang Po La Chag Tsel-Lo 3x
Tadyatha Om Pentsa Driya Ava Bodhi Nay Svaha 7x
Om Duru Duru
Dzaya Mukhe Svaha 7x

Mantra to make wishes come true
Dezhin Sheg Pa Tza Tzing
Gyelpo La Chag Tsel Lo
Tadyatha Dari Dari
Dar Ne Vajra Svaha
Chom Den Day, De Zhin Sheg Pa,
Dra Chompa, Yang Dag Par,
Dzog Pay Sang Gyay, Ngo Wa Dang,
Mon Lam Tam Chay, Rab Tu Du Pa
Gyelpo La, Chag Tsel Lo

Mantra dipercayai lebih kuat dari pada Sutta

Mantra dipercayai lebih kuat dari pada Sutta. Dalam aliran tertentu, mantra ini sangat berperan sebagai metode untuk mencapai tingkat kesucian dalam meditasi. Secara historis, bumi Jawa pernah sangat besar dalam metode mantra dalam agama Buddha. Sampai sekarang, sebahagian sisa-sisa Buddha Jawa ini masih lestari di Bali. Hanya saja dalam perkembangan Buddha Jayanti di Indonesia, sepertinya kajian nasional pada agama Buddha yang pernah berkembang di bumi Nusantara ini terasa sangat kurang dikaji.


Bukan bermaksud untuk rasis, agaknya ini dikarenakan mayoritas pemeluk Buddha di Indonesia saat ini adalah etnis China. Hal ini tentu berbeda dengan jaman Klasik Nusantara. Dimana, penduduk asli adalah pemeluk agama Buddha itu sendiri. Dan, secara historis juga dibuktikan, bahwa Jawa tidak pernah mengadaptasi bulat-bulat kepercayaan-kepercayaan yang pernah mampir di sini. Tak terkecuali Hindu, Buddha, Islam dan terakhir Nasrani. Bila ingin berkembang di bumi Jawa biasanya membaur dengan kepercayaan sebelumnya. Sehingga kemudian kepercayaan-kepercayaan ini tidak dapat dipisahkan lagi dari prilaku budaya setempat. Sekedar contoh. Wayang yang biasanya mengambil kisah-kisah Hindu, walau agama Hindu berasal dari India, wajang kulit tidak ada di sana.

Periode klasik Buddha di tanah Jawa pernah sangat terkenal dengan sinkritisme Siwa - Buddha yang banyak bermain-main dengan mantra. Prabu Kertanegara dari kerajaan Singasari - Jawa Timur, adalah raja yang paling terkenal dengan kepercayaan ini. Menurut saya pribadi dari bacaan-bacaan yang saya baca, sepertinya ajaran ini cenderung ke Tantrayana.

Berikut beberapa mantra Tantrayana

Mantra perlindungan dan bodhicitta
Sang ji chew tang sok ji chew nam la
Siang jip pa te dack ne chia sen che
Dack ka jean sok ji pi so nam ji
Do la pan sher sang ji jo pen shok

Mantra penghormatan kepada sang tri ratna
Namo guru be
Namo Buddha ya
Namo dhamma ya
Namo sangha ya

Mantra sang Buddha Sakyamuni
Om muni muni maha muni yeh soha

Mantra Buddha vairocana ( ta je ju lai fuo)
Om namo bhagavate sarvate gate
Varsuddhani rajaya, ta tha ga ta ya
Arahate sam yak sam buddhaya
Ta dya tha om sodhani – sodhani
Sarva papam, vishodani suddhe visuddhe
Sarwa karma avarana
Visudhani ya soha

Mantra Yang Arya Je Tsong Khapa
Me Milk celwi - der ching shien ri zig
Ze milk jien pi - wang po jiam - pi yang
Gang jien ki pi zet jien tsong kha pa
Lob shang zha pi - shiap la - sol wa debt

Mantra Maha Karuna Dharani - Ta Pei Cou (Tibet)
Namo Ratna - tra ya ya, namo arya jah na
Sang ga ra, vai ro ca na
Be u ha - ra - jaya, ta tha ga ta ya
Ara - ha te, sam ya sam buddhaya
Namo sar wa ta tha ga teh be, ara ha te beh
Sam ya sam, bu de be, namo arya ava lokete
So ra ya bodhi sat to ya, ma ha sat va ya
Maha ka ru ni ka ya
Tat ya tha om ta ra - ta ra, te re - te re, tu ru - tu ru
I ti wa, ti, ca leh - ca leh, pra ca leh - pra ca leh
Ku su me - ku su ma wa, re
I - li mi li cia te jo - lam ava na ya soha

Mantra Suci Arya Avalokitesvara Bodhisattva
Om Mani Padme Hum

Mantra Tara Hijau ( Li Tu Mu )
Om Tare Tut Tare Ture Soha

Mantra Arya Tara Putih ( Pai Tu Mu )
Om Tare Tut Tare Ture
Mama aye penye jana pu zhang ke re ye soha

Mantra Bodhisattva Manjushri ( Wen Shu She Li Phu Sa )
Om Ara Pacha Nakde

Mantra Arya Jambhala Kuning ( Huang Chai Sen )
Om Jambhala Zalen Jarye Soha

Mantra Arya Jambhala Putih ( Pai Chai Sen )
Om Padma Corda Arya Jambhala Setaya Hum Phet

Mantra Arya Jambhala Merah ( Hung Chai Sen )
Om Jambhala Zalen Jarye Dhana Me De She

Mantra Arya Jambhala Hijau ( Li Chai Sen )
Om A Hung Ho Hang Ciah

Mantra Arya Jambhala Hitam ( Hei Chai Sen )
Om Enchane Mekhang Dhamare Soha

Mantra Vajrasattva ( Cing Kang Sa To Sin Cou )
Om Bazer Sa To Hum

Mantra Pertobatan Vajrasattva
Om vajra satto samaya - namu palaya
Vajra satto te no pa - teethra dridho mebhava
suto kayo mebhava, supo kayo mebhava
Anu rak to mebhava - sarva siddhi me praya cha
Sarva karmasu ca me
Cittam shri yam ku ru hung
ha ha ha ha ho bhagavan
Sarva tathagata vajra mame munca
Vajra bhava maha samaya sattva ah hung phat

Matra dalam Buddhistme

Mantra
Wednesday, 30 January 2008

oleh: Tim Rohani KMBUI XV

Teman-teman sedharma, pada kali ini kita akan membahas tentang mantra. Kalian pasti udah familiar dengan kata ‘mantra’. Namun, pembahasan mantra di sini akan lebih spesifik ke mantra dalam agama Buddha.

Mantra adalah beberapa suku kata yang mistik dan biasanya berasal dari bahasa Sansekerta. Penggunaannya bervariasi untuk setiap masing-masing kepercayaan. Mantra berfungsi sebagai kata, doa untuk upacara keagamaan untuk kesejahteraan, menghindari bahaya, dan menjauhi musuh. Mantra berasal dari tradisi agama Vedic di India, kemudian menjadi bagian dari tradisi Hindu, Buddhist, Sikhist, dan Jainist. Pengunaan mantra menyebar berdasarkan praktik spiritual agama di Timur. Mantra akan efektif jika suara dan getaran diucapkan secara tepat karena mantra mengandung kekuatan kosmik.

Dalam agama Buddha, terdapat dua jenis bahasa ritual menurut Bhiksu Kukai, yaitu dharani dan mantra. Mantra terbatas pada ritual esoteric dan dharani meliputi ritual esoteric dan exoteric. Dharani dipercaya dapat melindungi mereka yang membacanya dari pengaruh penyakit dan bencana. Mantra dipercaya dapat mengembangkan pikiran pencerahan dan digunakan untuk tujuan khusus, seperti: mencapai kemakmuran, umur panjang, atau menjauhi musuh, dsb.

Perbedaan antara mantra dan dharani sulit ditentukan. Kita dapat mengatakan semua mantra adalah dharani, tetapi tidak semua dharani adalah mantra. Mantra cenderung lebih pendek. Menurut Bhiksu Kukai, mantra adalah dharani tertentu di mana setiap suku kata dari dharani mengandung manifestasi dari kebenaran mutlak (kekosongan, sunyata). Conze menjelaskan bahwa mantra menjadi pelindung kehidupan spiritual bagi pembacanya. Sebagai contoh: di dalam Sutra Suvarnaprabhasa, Empat Raja Catummaharajika berjanji akan mengirimkan dewa pelindung untuk melindungi Jambudvipa, bhiksu yang membaca sutra ini, dan raja yang melindungi bhiksu yang membaca sutra ini.

Di dalam Vajrayana, mantra berfungsi sebagai simbol kebenaran, dan mantra berbeda sesuai dengan aspek kebenaran yang juga berbeda, seperti: welas asih atau kebijaksanaan. Mantra sering dihubungkan dengan deiti tertentu, kecuali Mantra Prajnaparamita yang berhubungan dengan Sutra Hati. Praktik mediatasi meliputi, mudra, pelafalan mantra, visualisasi deities, dan huruf dari mantra yang dilafalkan.

Contoh mantra:
• Om wagishwari hum Ini adalah mantra dari Mahabodhisattva Manjusri, Tibetan: Jampelyang (Wylie "'jam dpal dbyangs")... Buddha dengan aspek kebijaksanaan.
• Om mani padme hum Mantra dari Chenrezig (Avalokitesvara), Mahabodhisattva, Buddha dengan aspek kebenaran..
• Om vajrapani hum Mantra dari Buddha sebagai Pelindung ajaran rahasia. contoh: sebagai Mahabodhisattva Channa Dorje (Vajrapani).
• Om vajrasattva hum Mantra pendek untuk Vajrasattva, juga terdapat mantra 100 suku kata untuk Vajrasattva.
• Om ah hum vajra guru padma siddhi hum Mantra dari Vajraguru Guru Padma Sambhava yang mendirikan Ajaran Buddha Mahayana and Tantra in Tibet.
• Om tare tuttare ture svaha Mantra dari Jetsun Dolma atau Tara, Ibu dari Buddha-Buddha.
• Om tare tuttare ture mama ayurjnana punye pushting svaha Mantra dari Dölkar atau Tara Putih, emanasi dari Tara yang mewakili umur panjang dan kesehatan.
• Om amarani jiwantiye svaha Mantra dari Buddha kehidupan tanpa batas: Buddha Amitayus (Tibetan Tsépagmed) dalam bentuk surgawi.
• Om dhrum svaha Mantra purifikasi ibu Namgyalma.
• Om ami dhewa hri Mantra Buddha Amitabha (Hopagmed) dari tanah Buddha sebelah barat.
• Om ah ra pa tsa na dhih Mantra the "sweet-voiced one", Jampelyang (Wylie "'jam dpal dbyangs") atau Manjusri, Bodhisattva kebijaksanaan.
• Hung vajra phat Mantra Mahabodhisattva Vajrapani dalam bentuk amarah (Dragpo).
• Om muni muni maha muniye sakyamuni swaha Mantra Buddha Sakyamuni, Buddha saat ini.
• Om gate gate paragate parasamgate bodhi svaha Mantra Hati Sutra Penyempurnaan Kebijaksanaan (Sutra Hati).
• Om maitri maitreya maha karuna ye Mantra maitri, mantra bija dari Mahabodhisattva Maitreya.
• Namo bhagavate Bhaishajya-guru vaidurya-praba-rajaya tathagataya arthate samyak-sambuddhaya tadyata Om bhaishajye bhaishajye bhaishajya-samudgate svaha Mantra Buddha Pengobatan, dari terjemahan Sutra Chinese, Sutra Raja Pengobatan.
Contoh Dharani:
• Surangama Dharani, merupakan dharani yang terpanjang, terkuat, dan terpenting. Dharani ini mengandung metode rahasia yang dipraktekkan Buddha dan Bodhsiattva uintuk mencapai pencerahan. Dharani ini dibagi menjadi lima bagian, yang mewakili manifestasi Buddha di utara, selatan, barat, timur, dan tengah.
• Maha Karuna Dharani, merupakan dharani yang identik dengan Avalokitesvara Seribu Tangan, yang sangat terkenal ajaran Buddha Mahayana, merupakan Dharani welas asih, dipercaya dapat mengatasi berbagai penderitaan karena penyakit atau buah karma buruk, memeperpanjang usia, melindungi dari bencana, dsb.
• Usnisa Vijaya Dharani, termasuk dharani yang ampuh untuk menyelamatkan makhluk dari kelahiran di alam rendah. Dharani ini dibabarkan Buddha Sakyamuni kepada Raja Sakra untuk menyelamatkan Susthita putradewa yang hampir mengalami penderitaan kelahiran rendah dan sengsara.
• Cintamani Cakravartin Dharani (Ru Yi Pao Luen Wang Tho Lo Ni), dharani ini mampu mengabulkan segala sesuatu yang menjadi harapan umat yang membacanya dan saat menjelang ajal pembacanya juga dapat melihat Buddha Amitabha dan para Bodhisattva pengiring datang menyambutnya.
• Aryamitayur Niyama Prabharaja Dharani (Shen Wu Liang Sou Chie Ting Kuang Ming Wang Tho Lo Ni), dharani ini bermanfaat untuk memperpanjang usia, meringankan karma buruk yang berat, pembacanya yang tekun setelah meninggal dunia akan terlahir di negeri Buddha di sepuluh penjuru alam.

Dedikasi:
“Semoga lenyaplah tiga kumpulan karma buruk yang menjengkelkan”
“Semoga memperoleh kebijaksanaan dan kesadaran yang nyata”
“Semoga semua hambatan dan karma buruk lenyap”
“Semoga senantiasa hidup melaksanakan Jalan Bodhisattva”.