Monday, March 2, 2009

Yoga Mimpi 2

Sadhana menunjungi 53 Bodhisattva dan Guru dalam perjalanannya mencari kebenaran, tapi, akhirnya beliau masih harus berlatih. "Mendengarkan" Dharma tanpa berlatih, tidak akan menjadikan seseorang mencapai ke-Budhaan. Ananda mendengarkan dan mengingat lebih banyak ajaran-ajaran Dharma lebih daripada murid-murid Buddha Shakyamuni yang lainnya, tapi, meskipun beliau adalah pendamping Sang Budha yang terdekat, beliau tak mendapatkan Penerangan sampai setelah Buddha Shaykamuni memasuki Nirvana. Mendengarkan itu bukanya yang terpenting; bersadhana itulah yang terpenting.


Seorang sadhaka musti berlatih setiap harinya. Meskipun sadhaka mengetahui(prinsip-prinsipnya) bahwa siang hari itu sebuah illusi(juga malam hari), sadhaka musti berlatih untuk benar-benar menyadari "illusi" tersebut. Walaupun jikalau sadhaka berbicara tentang Dharma selama ribuan tahun, "kura tetaplah kura". Sadhaka mungkin memahami sepenuhnya teori agama Budha; namun, tanpa mempraktekan sadhana, "kura masih tetap kura". Benar-benar bersadhanalah yang terpenting.


Jika sadhaka tak mau mengerjakan pekerjaan rumahnya dan mempraktekan Dharma----bahkan jika sadhaka menembus sekecil-kecilnya peraturan agama Budha----sadhaka tak lebih baik daripada tukang jagal. Tukang jagal setidak-tidaknya dibayar untuk membunuh babi-babi. Usaha-usaha sadhaka tak lebih baik daripada hanya bepergian untuk membeli ice cream. Ice cream paling tidak dapat dinikmati kelezatanya. Omong kosong itu tak ada gunanya. Hanya mempraktekan sadhanalah yang bermanfaat untuk mencapai penerangan.


Kebanyakan Universitas Professor dan mahasiswa dari agama Budha menyatakan memahami agama Budha, tapi banyak dari mereka mempunyai kesehatan buruk. Bukanya mereka tak tahu akan sadhana, tidak menjalankan sadhana itulah sebabnya! Sangat disayangkan!

di kutip dari files TBSN



No comments:

Post a Comment