Thursday, July 16, 2009

Vajra Master Lianfei

真佛弟子速寫》

才華橫溢的釋蓮飛金剛上師

文/本報記者 曉曉




Vajra Master Lianfei yang Berbakat


Oleh : Xiaoxiao (tbsn)








Saat ini, dikala penterjemahan karya tulis Mahaguru Liansheng dipandang sebagai suatu hal yang mendesak, Vajracarya Lianfei dari Jakarta dalam dua tahun ini telah menyelesaikan terjemahan dari 9 jilid buku Mahaguru. Tidak peduli di rumah atau saat pergi membabarkan Dharma, beliau tidak pernah lepas dari notebook, begitu ada waktu luang langsung mengetik, ini semua demi supaya bisa berbagi Prajna dalam karya tulis Mahaguru pada para insan. Sebagai pimpinan tim penterjemah dari Daden Indonesia, walaupun sudah berusaha setiap 2 bulan menterjemahkan satu buku, namun para penggemar buku di Indonesia masih merasa sangat lambat, Acarya terus berusaha dengan sebaik-baiknya untukmeningkatkan kualitas, beliau mengatakan : "Para biksu dan umat dari berbagai aliran Buddhisme di Indonesia akan ada kesempatan membaca buku Mahaguru, maka jangan sampai kita merusak nama Mahaguru." ; "Terlebih lagi, buku Mahaguru telah dipasarkan di salah satu toko buku ternama di Indonesia Gramedia, kesempatan baik ini mengharuskan kemampuan menterjemahkan yang baik sebagai syarat utamanya."







當聖尊蓮生活佛的文集翻譯工作,被視為當務之急的今日,在雅加達的釋蓮飛金剛上師,近兩年來已經完成九本師 尊印尼文集的翻譯了(註1)。不管在家或出外弘法,他的筆記型電腦時刻不離身,一有空即辛勤地敲打鍵盤,只盼望能讓更多有緣人分享法王的文字般若。身為「大燈文化印尼加盟公司」董事兼翻譯組長的蓮飛上師,雖然平均每兩個月翻譯一本,但很多書迷仍嫌速度太慢了,上師卻一絲不苟地堅持品質,他說:「印尼很多佛教團體的高僧大德都會有機會閱讀到這些書,所以千萬不能壞了師尊名聲。」「再者,師尊文集已獲准在印尼最著名的中文連鎖書店Gramedia上市,這份殊榮,更使得維持高水平翻譯成為必要條 件。」




Acarya Lianfei yang lahir di Indonesia dengan nama Dai jianhui, saat duduk di sekolah dasar pernah menerima pelajaran bahasa mandarin, kemudian karena situasi tidak memungkinkan sehingga tidak lagi menggunakan bahasa mandarin di sekolah, namun beliau tetap belajar mandarin secara pribadi, juga mengembangkan minatnya terhadap sastra. Tahun 1977 beliau mulai membaca buku Mahaguru, sampai akhirnya tahun 1986 ikut berpuja bakti di Vihara Guanghua , menerima sarana dan tekun bersadhana. Mungkin saja karena jodoh dengan Buddha Dharma sejak dari kehidupan yang lampau , Acarya Lianfei memperoleh kontak batin dalam sadhana, pada tahun 1992 beliau selalu mendampingi Acarya Lianzhen dan para Acarya lainnya dari luar negeri yang datang membabarkan Dharma di Indonesia, tahun 1995 melepaskan usahanya dan sepenuhnya menjadi sukarelawan Zhenfozong. Tahun 2000 beliau lulus dalam ujian pandita lokapalasraya ; Pada tahun 2004 karena berprestasi baik, maka True Buddha Foundation mengangkatnya sebagai Pandita Dharmaduta ; Sedangkan tanggal 1 November 2008, beliau menerima upasampada dari Mahaguru dan diakui sebagai kelahiran kembali dari Padmakumara Biru, diangkat sebagai Vajracarya dengan nama Dharma Lian Fei.




印尼出生的蓮飛上師,俗名戴健輝,小學曾受過中文教育,接著因當局的排華政策,被迫改唸印尼文,但仍自修華 文,也培養出對文學的愛好。他自1977年即開始接觸蓮生活佛的書,卻直到1986年才尋覓到借用「廣化寺」同修的真佛道場,當即皈依並實修密法。或許是累世佛緣,蓮飛上師修行時有感應,於是投入愈深;1992年開始,他趁著工作之餘,常隨蓮真上師及國外各上師應邀四處弘法;1995年更放下事業,成為全職的真佛義工。2000年,他考取助教;2004年,因為任內表現傑出,宗委會特別將他由助教擢昇為講師;2008年11月1日,他蒙根本傳承上師授予出家戒,並認證為藍蓮花童子轉 世,而賜封「釋蓮飛金剛上師」。




Acarya Lianfei mengatakan, dulu saat baru bersarana, Mahaguru pernah memberitahukan bahwa beliau mempunyai jodoh untuk diupasampada, namun saat itu telah menikah. Pada thun 2006 setelah Mahaguru keluar dari pertapaan, selalu bertanya padanya "Kapan diupasampada." Namun isterinya yang memeluk keyakinan lain tidak sanggup merelakan. Tahun lalu (2008) beliau pergi ke Seattle untuk mengikuti upacara akbar musim gugur, tidak ada rencana yang istimewa, namun saat berkonsultasi pada Mahaguru, Mahaguru memberi petunjuk untuk membakar satu bungkus kertas sembahyang untuk arwah penagih hutang, dia kawatir tidak cukup dan membakar satu lagi. Setelah usai upacara ritual beliau kembali ke Jakarta, tak lama kemudian mendengar kabar dari Acarya Lianzu bahwa Mahaguru menunjuk supaya mereka berdua menjadi biksu ; Saat itu yang paling mengagetkan adalah, karena upaya kausalya yang diinstruksikan oleh Mahaguru, membuat isterinya merelakan.




蓮飛上師表示,早在皈依時,師尊即曾告知「有出家因緣」,但那時他已婚,情緣難了。2006年師尊出關後, 每次見到他總問「何時出家」?無奈篤信基督教的師姐不捨放行。去年(2008)他前往西雅圖參加秋季大法會,心裡也沒做什麼打算,不過問事時,師佛囑咐他去燒一包金紙迴向冤親債主,他怕不夠還多燒了一包。法會結束,他先返回雅加達,不久即聽蓮祖上師傳話說,師尊點名要他們兩位出家;此時,最令人驚異的是,因為師佛應允的一些善巧 方便,讓蓮飛上師的師姐陳美蘭也首肯成全了。




Umat yang mengenal Acarya Lianfei, semua pasti akan memujinya sebagai seorang Dharmaduta berbakat yang jarang ada. 10 tahun lalu beliau sudah mulai mengunjungi berbagai vihara Zhenfo di seluruh negeri, bahkan sampai ke daerah gunung, tanpa kenal lelah demi menyebarluaskan Dharma Zhenfo. Acarya mengatakan bahwa kendala terbesar pembabaran Dharma di Indonesia adalah rintangan bahasa. Kebetulan ini adalah keahliannya, membuatnya bisa menterjemahkan Dharmadesana Mahaguru maupun tata cara sadhana untuk umat luas, juga bisa membantu Acarya dari luar negeri untuk berkomunikasi dengan umat di Indonesia. Selain itu, karena kondisi umum umat di pedesaan masih serba kekurangan, maka harus mencarikan dana ke berbagai pihak.


Acarya saat ini menjabat sebagai wakil ketua Kasogatan, sedangkan Ibu Winarni Harsono adalah ketua umumnya, namun membabarkan Dharma Tantra adalah yang terutama karena jumlah umatnya sangat banyak, tiap vihara paling sedikit 100 orang lebih.




認識蓮飛上師的同門,都會讚嘆他實在是一位不可多得的弘法人才。十多年來,他深入全國各道場,甚至偏遠的山 區,為廣揚真佛密法而不辭辛勞。上師表示,在印尼弘法,最大的困難是語言障礙。好在這正是他的強項,擁有流暢的中印雙語能力,讓他可以輕易地為信眾即席翻譯師尊開示或修法儀軌,也能幫助外來上師與同門做廣泛交流。另外,鄉下原住民的經濟情況普遍都很貧困,所以須仰賴「印尼真佛宗密教總協會」(註2)多方的資金支援。目前蓮飛上師擔任總協會的副主席,總主席為蓮真上師夫人劉月琴師姐。不過在印尼弘傳密法也有優勢,那就是信徒人數眾多,每個 道場少則一百多位,達數百人的也屢見不鮮。




Menurut catatan sejarah, Buddhisme di Indonesia berkembang pesat saat abad 7 sampai 11. Arya Atisa pernah berguru dan menekuni Tantra di Sumatera selama 12 tahun, menyebarkan Dharma, maka sampai saat ini, di Jawa Tengah banyak sekali umat pribumi yang telah kehilangan silsilah Tantra dari leluhur. Teringat Vajracarya Lianhong yang sering membabarkan Dharma di Indonesia pernah mengatakan bahwa Pandita Dharmaduta Jianhui (sekarang Acarya Lianfei) menemaninya ke pelosok mendaki gunung untuk membabarkan Dharma pada umat di pedesaan. Saat mereka tiba terlihat para umat disana telah menanti, ternyata begitu mereka mendengar kabar ini, mereka langsung menyelesaikan lebih awal kegiatan bertani pada hari itu dan pergi mengikuti puja bakti bersama.




據歷史記載,印尼佛教興盛於第七到十一世紀,後來回教滲入,卻未阻礙佛教的復甦與發展。尤其密教祖師阿底峽 尊者曾在蘇門答臘島拜師潛修十二年,弘傳密法,所以時至今日,在中爪哇一些偏僻的鄉村,仍然還有很多已失去傳承的原住民密教後裔;十多年 前,他們就是因為聽到了真佛宗的「嗡。啊。吽。」三字咒,而悉心皈依聖尊蓮生活佛。記得常去印尼弘法的釋蓮洪金剛上師曾提過,有一次,蓮花健輝講師(今蓮飛上師)陪他攀爬高山探訪原住民道場,當他們耗盡體力抵達時,卻見大批人群已在等候,原來這些純樸熱情的鄉下人聽聞消息,早早即放下田裡工作,一戶戶 地趕來參加同修了。




Acarya Lianfei sungguh merupakan orang multi talenta , selain bisa menterjemahkan, Acarya yang suka bervegetarian ini juga memiliki kemampuan pelantunan rohani yang indah. Acarya mengatakan bahwa meskipun Dharmatantra Zhenfo sangat unggul, namun bagi orang awam, pembabaran Dharma melalui rupa dan suara adalah sesuatu hal konkrit dan mudah diresapi. Dewasa ini kebanyakan vihara telah memiliki kemampuan mendekorasi altar dengan cukup baik, namun kemampuan pelantunan masih perlu ditingkatkan, yang paling tepat adalah mencari orang yang memiliki minat dan bakat pada musik untuk membinanya.




蓮飛上師的確是才華橫溢的,除了上述的翻譯師尊文集外,有聲樂素養的他,也很擅長唱誦。上師認為,真佛密法 固然殊勝,但對一般人而言,色彩與音色應該是最能直接感受最具體的東西。目前,一般道場對壇城的佈置與色彩的調配都很有仿傚能力,表現的也很講究;唯獨維那的素質仍需要提高,唱誦方面 還待加強,最好是找對樂理稍有根基的人來擔任。




Beberapa tahun belakangan ini, Vajracarya Lianfei juga sedang gigih menyebarluaskan "Curahan Kasih Jelang Wafat.", bahkan telah menampakkan hasilnya. Misalnya di berbagai daerah beliau telah mengadakan seminar mengenai "Curahan Kasih Jelang Wafat.", membagikan DVD dari daden Indonesia berjudul "Delapan Jam Mulia" supaya para umat mengenal dan memahami lebih mendalam sehingga mampu memberikan manfaat bagi sesama. Acarya mengungkapkan bahwa keistimewaan dari Sadhana Tantra Zhenfo adalah kesempurnaan tata ritualnya, saat anggota keluarga almarhum melihat para umat sangat tulus dan serius dalam melimpahkan jasa bagi almarhum, mereka akan merasa bahwa ini semua akan sangat bermanfaat bagi almarhum. Yang lebih membuat banyak orang terharu dan sekaligus membuktikan kesitimewaan Dharma Zhenfo adalah saat raut muka jenasah almarhum berubah menjadi kemerahan dan terpancar kebahagiaan setelah dilakukan upacara ritual. Selain pelayanan tersebut, Acarya juga sering menerima undangan untuk memimpin ritual upacara pernikahan (sejak tahun 1992 sampai sekarang kira-kira sudah 400 orang yang menerima pemberkatan nikah dari beliau) , upaya kausalya ini mampu menarik khalayak untuk bersarana pada Zhenfozong.





近年來,蓮飛上師也積極在印尼推動「臨終關懷」,且成效顯著。例如他在各區推動臨終關懷講座,並將譯成印尼 文的「黃金八小時」DVD由「大燈文化印尼加盟公司」普遍發送,讓同門深知熟習,利益眾生。上師指出,真佛密法的可貴,在於儀軌非常圓滿,做臨終關懷時,當家屬看到同門的作法很仔細、很認真,而且都在迴向給亡者時,就會覺得對亡者很有幫助。尤其往生者的臉色若因法事嚴謹而轉趨祥和紅潤時,更令人感動與確證密法真實不虛。此外,上師 也經常受邀福證(自1992年至今已為近四百對新人主持福證儀式),並藉此方便法引度了眾多宗外人士皈依。




Meskipun kebanyakan waktunya digunakan untuk sibuk dengan pembabaran Dharma, namun Acarya Lianfei juga tidak lupa untuk menggembleng diri sendiri dan merealisasikan Dharma, beliau mengatakan : "Bila hendak mengajari orang lain, yang terpenting adalah memperbaiki dir dan meberi teladan dari diri sendiri.". Jadi setiap hari beliau harus menggabungkan antara sadhana Catur Prayoga, Guruyoga dan Dhumapuja, juga telah menjadwalkan homa pribadi secara rutin. Terlebih lagi menjapa mantra adalah pelatihan diri yang senantiasa dilakukan setiap saat. Tiap mantra yang telah diabhiseka oleh Mahaguru, semua pasti dijapa minimal 100.000 kali.




雖然總是忙碌於佛事的時間多,但蓮飛上師也不忘自己的內修內證,他說:要教導別人,最重要是需時時先充實自 己。所以每天他必合修四加行、上師相應法及煙供法,也有安排固定的護摩,持咒更是時刻進行,凡受師佛灌過頂 的咒語均堅持持滿十萬遍。




Saat ini, Acarya Lianfei adalah pembimbing utama di Viharavajragarbha Indonesia, di vihara tersebut tiap minggu diadakan puja bakti bersama, ada kelas kanak-kanak, muda-mudi, Remaja dan dewasa. Total umat yang mengikutinya mencapai seratus orang, kegiatan Dharma disitu sangat maju. Beliau juga sering memberikan pelayanan di Vihara Vajrabumi Jayakarta dan Cetya Duchuan. Disamping itu beliau juga termasuk dalam kepengurusan Sekolah Buddhist Atisa Dipankara.




現時,蓮飛上師也是「印尼雷藏寺」的住持,該寺每週日舉行共修,有兒童班、少年班、青年班和成人班,參加人 數總達數百名,法務非常興隆,平時與「佛光堂」、「渡船堂」往來密切、互相護持。另「敬德佛學院」也設於其 內。




Akhirnya, Acarya Lianfei yang kaya akan pengalaman pembabaran Dharma memberikan dorongan kepada para umat :

"Menyelamatkan insan sebenarnya adalah menyelamatkan diri sendiri, karena pada saat itu kita juga bisa banyak belajar dan membangun diri."

Beliau juga merasa :

"Menyelamatkan orang bukan hanya asal membawanya bersarana, karena banyak orang setelah bersarana juga masih awam, maka bagaimana untuk lebih maju membimbing mereka adalah hal yang penting, namun tentu saja dalam proses tersebut akan menemui banyak kendala, bisa juga bertemu banyak rintangan, namun pada proses melayani para insan, kebjaksanaan kita pun akan tumbuh."




最後,弘法經驗非常豐富的蓮飛上師勉勵同門:「度人其實就是在度自己,因為在度人當中,我們自己也是在增長 。」同時,他還覺得:「度人不是只度人來皈依就好,有很多人皈依後即不了了之,所以如何跟進、繼續引導他們是很重要的,當然這中間還會有很多問題產生出來,也會遇到很多障礙,但在幫忙眾 生的過程裡,我們的智慧就會獲得增長。」



?m?u????l?t?g?n?~????????????????W?v ??/?????O??@????

Vajra Master Lianfei ~ ??????? - Smile - Yahoo!????

Video renungan

sebuah kiriman video yang membuktikan bahwa teori rebirth itu adalah benar adanya, dan layak sebagai salah satu bahan pertimbangan kita dalam melakukan banyak hal di dunia ini.. termasuk berbuat kebaikan atau kejahatan, dan video ini juga membuktikan bahwa terdapat mahkluk lain selain manusia di jagad ini.
silahkan anda putar dan perhatikan.
http://img531.imageshack.us/my.php?image=makkahhospitalfh8.flv

Berikut beberapa mantra Tantrayana

Berikut beberapa mantra Tantrayana

Mantra perlindungan dan bodhicitta
Sang ji chew tang sok ji chew nam la
Siang jip pa te dack ne chia sen che
Dack ka jean sok ji pi so nam ji
Do la pan sher sang ji jo pen shok

Mantra Yang Arya Je Tsong Khapa
Me Milk celwi - der ching shien ri zig
Ze milk jien pi - wang po jiam - pi yang
Gang jien ki pi zet jien tsong kha pa
Lob shang zha pi - shiap la - sol wa debt



Nambahin dikit, ini versi pelafalan pake bahasa indo, pas kebetulan saya dulu sering ikut sesi 6 praktek pendahuluan tradisi Gelugpa Tibetan.

Mantra perlindungan dan bodhicitta
Sang gye cho dang cho kyi so nam la
Jang chup bar du da nyi kyap su chi
Dag gi jin so gyi pai di da gi
Dro la pan chir sang gye drup par shog

Artinya:
Kepada Sang Buddha Dharma dan Sangha yang mulia,
aku berlindung hingga aku mencapai penerangan,
melalui kebajikan apapun yang aku lakukan,
semoga aku mencapai Kebuddhaan demi kebahagiaan semua makhluk.

Mantra Yang Arya Je Tsong Khapa
Mig me tse way ter chen chen re zig
Drig me kyen pay wang po jam pel yang
Du pung ma lu jom dze sang wei dag
Gang chen kye pay tsu gyen Tsong kha pa
Lo tsang drag pa shap la sol wa deb.

Tsong khapa, penghias mahkota para cendekiawan dari tanah bersalju,
Engkau yang merupakan Avalokitesvara, harta belas kasih yang tak terukur,
Engkau yang merupakan Manjushri, kebijaksanaan sempurna tanpa noda,
Engkau yang merupakan Vajrapani, penghancur semua kediaman mara,
O Losang Dragpa, aku memohon kepadamu, berkatilah aku.

Om mani padme hum.

Kumpulan Mantra

Kumpulan Mantra

SIU LI SIU LI MOHO SIU LI SIU SIU LI SA PHO HO 3X
SIU TOLI SIU TOLI SIU MOLI SA PHO HO 4X
NAMO SAKYAMUNI BUDDHAYA 3X

MANTRA MAHA KARUNA DHARANI
NAMO RATNATRAYAYA.
NAMO ARYAVALOKITESVARAYA.
BODHISATTVAYA MAHASATTVAYA MAHAKARUNIKAYA.
OM SARVA ABHAYAH SUNADHASYA
NAMO SUKRTVEMAMA ARYAVALOKITESHVARAGARBHA.
NAMO NILAKANTHA MAHABHADRASHRAME.
SARVARTHASUBHAM AJEYAM SARVASATTVANAMAVARGA MAHADHATU.
TADYATHA, OM AVALOKE LOKITE KARATE.
HARI MAHABODHISATTVA SARVA SARVA MALA MALA.
MAHAHRDAYAM KURU KURU KARMAN.
KURUVIJAYATI MAHAVIJAYATI.
DHARADHARA DHARIN SURAYA.
CHALA CHALA MAMA BHRAMARA MUKTIR.
EHI EHI CHINDA CHINDA HARSHAM PRACHALI.
BASHA BASHAM PRESAYA HULU HULU MALA.
HULU HULU HILE SARA SARA SIRI SIRI SURU SURU.
BODHIYA BODHIYA BODHAYA BODHAYA.
MAITREYA NILAKANTHA DHARSHININA.
PAYAMANA, SVAHA, SIDDHAYA, SVAHA, MAHA SIDDHAYA, SVAHA.
SIDDHA YOGESHVARAYA, SVAHA, NILAKANTHA, SVAHA.
VARAHANANAYA, SVAHA, SIMHASHIRAMUKHAYA, SVAHA.
SARVAMAHASIDDHAYA, SVAHA, CHAKRASIDDHAYA, SVAHA.
PADMAHASTAYA, SVAHA, NILAKANTHAVIKARAYA, SVAHA.
MAHARSISHANKARAYA, SVAHA.
NAMO RATNATRAYAYA.
NAMO ARYAVALOKITESHVARAYA, SVAHA.
OM, SIDDHYANTU MANTRAPADAYA, SVAHA.

Prajna Paramita Hrdaya Sutra
Aryavalokitecvara-bodhisattvogambhirayam prajnapara-mitayam caryam caramano
vyavalokayati sma panca skandhah
tamcca svabhavacunyan pacyati sma
Iha Sariputra rupam cunyata cunyataiva rupam rupanna prithak
cunyata cunyataya na prithag rupam yad rupam sa cunyata ya
cunyata tad rupam.
Evam eva vedana-samjna-samskara-vijnanani.
Iha Sariputra sarva-dharmah cunyata-laksana anut-panna aniruddha
amala na vimala nona na paripurnah.
Tasmac Sariputra cunyatayam na rupam na vedana na samjna na
samskara na vijnanani.
Na caksuh-crotra-ghrana-jihva-kaya-manamsi.
Na rupa-cabda-gandha-rasa sparastavya-dharmah.
Na caksurdhatur yavan na mano-vijnana-dhatuh.
Na vidya na vidya na vidya-ksayo navidya-ksayo yavan na jaramaranam
na jaramarana-ksayo na duhkha-samudaya-nirodha-marga na
jnanam napraptir apraptitvena.
Bodhisattvasya prajna-paramitam acritya viharaty acittavaranah.
Cittavarana-nastitvad atrasto viparyasatikranto nistha-nirvanah.
Tryadhva-vyavasthitah sarvabuddhah prajna-paramitam acritya-nuttaram
samyaksambodhim abhisambuddha.
Tasmaj jnatavyo prajna-paramite-maha-mantro mahavidya-mantro'
nuttara-mantro' samasama-mantrah sarvaduhkha-pracama-nah satyam
amithyatvat prajna-paramitayam ukto mantrah.
Tad yatha gate gata paragate parasamgate bodhi svaha.
Iti prajna-paramita-hridayam samaptam.


SUKHAVATI VYUHA DHARANI
NAMO AMITA-BHAYA TATHAGATA-YA
TADYATHA AMITE AMITODBHABE
AMITA-SAMBHABE AMITA-BIKRANA-TAMKARE
AMITA-BIKRANATA
AMITA-GAGANA-KRITIKARE SVAHA 3X

MANTRA BHAISHAJYAGURU
NAMO BHAGAVATE BHAISHAJYAGURU VAIDURYA
PRABHARAJAYA TATHAGATAYA ARHATE SAMYAK-SAMBUDDHAYA.
TADYATHA OM BHAISHAJYE-BHAISHAJYE
BHAISHAJYA SAMUDGATE SVAHA 3X

Cintamani Cakravartin Dharani
Namo buddhaya. Namo dharmaya. Namo samghaya.
Namo aryavalokitesvarabodhisattvaya mahasattvaya
mahakarunikaya tadyatha :
Om cakravarti cintamani mahapadme ruru tistha
jvala akarsaya hum phat svaha.
Om padma cintamani jvala hum.
Om varada padma hum.

Jvala Mahaugra Dharani
Namo samantabuddhanam apratihatasasananam tadyatha :
Om kha kha khahi khahi hum hum jvala jvala
parajvala parajvala tistha tistha sittir sittir sa phat
sa phat santika sriye svaha.

Gunaratnasaila Dharani
Namo buddhaya. Namo dharmaya. Namo samghaya.
Om siddhi halulu satru jelipa kribha siddhare purure svaha.

Mahacundi Dharani
Namo saptanam samyaksambuddha kotinam tadyatha :
Om cale cule cundi svaha.

Arya Amitayur Niyama Prabharaja Dharani
Om namo bhagavate aparamitayurjnana
suviniscitta tejorajaya tathagataya arhate
samyaksambuddhaya tadyatha :
Om sarva samskara parisuddha
dharmate gagana samudgate svabhava
visuddhe mahadaya parivare svaha.

Aryavalokitesvara Bodhisattva Vikurvana Dharani
Om mani padme hum margajnana cittotebhata
citrasyana vidrga sarvatha puristagana-purna
napuridusvanna. Namah lokitesvaraya svaha.

Sapta Atitabuddha Karasaniya Dharani
Reva-revate guha-guhate dharanite niharate
vrnite mahagate chelingante svaha.

Srimahadevi Dharani
Namo buddhaya. Namo dharmaya. Namo samghaya.
Namo srimahadeviya tadyatha :
paripurnah calisamanta dharsani mahavihara-gate
samanta-vinigate mahakarya pani para-pani
sarivartha samanta suprite purena alina
dharmate maha-vikubite mahamaitrete
rupa-sanghite hetisei sanghiheti samanta
atha-anu bharani.

**************************

Namo Dasadisani Triadhvani Sarva Buddhaya
Namo Dasadisani Triadhvani Sarva Dharmaya
Namo Dasadisani Triadhvani Sarva Arya Sanghaya
Namo Sakyamuni Buddhaya
Namo Bhaisajyaguru Buddhaya
Namo Amitabha Buddhaya
Namo Maitreya Boddhisattva
Namo Manjusri Boddhisattva
Namo Samanthabadra Boddhisattva
Namo Avalokitesvara Boddhisattva
Namo Kshitigarbha Boddhisattva
Namo Dharmapala Sarva Deva Boddhisattva
Namo Arama Arya Sangha Boddhisattva
Namo Maha Acchariya Boddhisattva
Namo Maha Arya Kinaraja Boddhisattva
Namo Triloke Arya Bhadra Boddhisattva

Namo Sarva Tathagata Valokite
Om Sambhara Sambhara Sambhara Hum

Namo Surupaya Tathagataya Tadyatha :
Om Suru Suru Prasuru Prasuru Svaha

OM TARE TUTTARE TURE SOHA
Namo Amitabha Buddha
Om Mani Padme Hum

Tadyatha Om Muni Muni Maha Muniye Svaha

Multiplying Mantra
Om Shambara Sambhara Bimana Sara
Maha Dzawa Hum
Om Mara Mara Bimana Kara
Maha Dzawa Hum

100 Syllable Vajrasattva Mantra
Om Vajrasattva Samaya
Manu Palaya
Vajrasattva Deno Pa Tita
Dido May Bhava
Suto Kayo May Bhava
Supo Kayo May Bhava
Anu Rakto May Bhava
Sarva Siddhi May Prayatsa
Sarva Karma Su Tsa May
Tsittam Shriyam Kuru Hum
Ha Ha Ha Ha Ho Bhagavan
Sarva Tathataga Vajra Ma May Mun Tsa
Vajra Bhava Maha Samaya Sattva Ah Hum Pey

White Tara - The Goddess of Longevity
Om Tare Tuttare Tuttare Ture Mama Ayur
Punye Jnyana Pushtim Kuru Ye Svaha

Mantra of Namgyalma
Om Bhrum Svaha
Om Amrita Ayur Da Das Svaha

Mantra Buddha Amitayus
NAMO RATNA TRA YAYA
OM NAMO BHAGAVATE
APARIMATA AYUR JNYANA
SUBINI SHITSA TATAYE
DZORA DZAYA
TATHAGATAYA
ARHATE SAMYAKSAM BUDDHAYA
TA YA THA
OM PUNYE PUNYE
MAHA PUNYE
APARIMATA PUNYE
AYU PUNYE
MAHA PUNYE
AYUR JNYANA
SARVA RUPA SIDDHI
AYUR JNYANA KAY TSE DHRUM
OM DHRUM
AH DHRUM
SO DHRUM
HA DHRUM
TSE DHRUM
OM SARVA SAMSKARA
PARISHUDDHA DHARMATAY
GAGANA SAMUDGATE
SVABHAVA BISHUDDHE
MAHA NAYA PARIVARA YE SVAHA

The White Jambhala
Om Padma Kroda Arya Jambala
Hri Day A Hum Phet

The Yellow Jambhala
Om Jambala Jalandraye Svaha

The Black Jambhala
Om Indra-Yani Mukham Bhra-Mari Svaha

Wish-Granting Wheel mantra
Om Pemo Ushnisha Bimalay Hum Pay

Mantra of Buddha Mitrugpa
Namo Ratna Trayaya / Om Kamkani Kamkani Rochani Rochani Trotani Trotani Trasani
Trasani Pratihana Pratihana Sarva Karma Param Para Ni May Sarva Sattva Nencha
Soha

Mantra of Kunrig
Om Namo Bagavatay / Sarva Durgatay Shodhani Rajaya / Tatagataya / Arhatay
Samyaksam Buddhaya / Tayata / Om Shodhani / Shodani / Sarva Papam Bishodani /
Shuday Bishuday / Sarva Karma Avarana Vishodhani Soha

Stainless Beam mantra (1)
Nama Saptanam Samyaksam Buddha Kotinen Parishuday Ma Na Si
Abya Chita
Patishta Tunen
Namo Bagavatay
Amrita Ayu Shasya
Tatagatasya
Om Sarva
Tatagata Shudi
Ayur Bishodani
Samhara Samhara
Sarva Tatagata Birya Ba Lay
Na Prati Samhara Ayu Sara Sara
Sarva Tatagata Samaya
Bodhi Bodhi
Buddha
Buddhya
Bodaya
Bodaya
Mama Sarva Papam Avarana Bishuday
Bigata Malam
Chara Su Buddhya Buddhay Huru Huru Soha

Stainless Beam mantra (2)
Nama Nawa Nawa Tinam
Tatagata Gam Ganam Diwa Luka Nama
Kotini Yuta Shata
Saha Svanam
Om Bo Bo Ri
Chari Ni Chari
Mori Gori Chala Wari Soha

Padmasambhava's mantra
OM AH HUM VAJRA GURU PEMA SIDDHI HUM

Milarepa's mantra
Om Ah Guru Hasa Vajra Sarva Siddhi Pala Hum

Mantra of Buddha Maitreya's promise
Namo Ratna Trayaya
Namo Bagavatay Shakyamuniyay
Tatagataya
Arhatay
Samyaksam Buddhaya
Tayata
Om Ajitay Aparajitay
Ajitan Chaya Hara Hara
Metri Avalokitay Kara Kara Maha Samaya Siddhi Bara Bara Maha Bodhi Menda Bija
Smara Smara Asma Kam Samaya Bodhi Bodhi Maha Bodhi Soha
Om Mohee Mohee Maha Mohee Soha
Om Munee Munee Smara Soha

Mantra to increase merit 100.000 times
Chom Den Day De Zhin Sheg Pa
Dra Chom Pa Yang Dag Par Dzog Pay Sang Gyay
Nam Par Nang Dzay
O Kyi Gyelpo La Chag Tsel Lo 3x
Jang Chub Sempa Sempa Chenpo
Kuntu Zang Po La Chag Tsel-Lo 3x
Tadyatha Om Pentsa Driya Ava Bodhi Nay Svaha 7x
Om Duru Duru
Dzaya Mukhe Svaha 7x

Mantra to make wishes come true
Dezhin Sheg Pa Tza Tzing
Gyelpo La Chag Tsel Lo
Tadyatha Dari Dari
Dar Ne Vajra Svaha
Chom Den Day, De Zhin Sheg Pa,
Dra Chompa, Yang Dag Par,
Dzog Pay Sang Gyay, Ngo Wa Dang,
Mon Lam Tam Chay, Rab Tu Du Pa
Gyelpo La, Chag Tsel Lo

Mantra dipercayai lebih kuat dari pada Sutta

Mantra dipercayai lebih kuat dari pada Sutta. Dalam aliran tertentu, mantra ini sangat berperan sebagai metode untuk mencapai tingkat kesucian dalam meditasi. Secara historis, bumi Jawa pernah sangat besar dalam metode mantra dalam agama Buddha. Sampai sekarang, sebahagian sisa-sisa Buddha Jawa ini masih lestari di Bali. Hanya saja dalam perkembangan Buddha Jayanti di Indonesia, sepertinya kajian nasional pada agama Buddha yang pernah berkembang di bumi Nusantara ini terasa sangat kurang dikaji.


Bukan bermaksud untuk rasis, agaknya ini dikarenakan mayoritas pemeluk Buddha di Indonesia saat ini adalah etnis China. Hal ini tentu berbeda dengan jaman Klasik Nusantara. Dimana, penduduk asli adalah pemeluk agama Buddha itu sendiri. Dan, secara historis juga dibuktikan, bahwa Jawa tidak pernah mengadaptasi bulat-bulat kepercayaan-kepercayaan yang pernah mampir di sini. Tak terkecuali Hindu, Buddha, Islam dan terakhir Nasrani. Bila ingin berkembang di bumi Jawa biasanya membaur dengan kepercayaan sebelumnya. Sehingga kemudian kepercayaan-kepercayaan ini tidak dapat dipisahkan lagi dari prilaku budaya setempat. Sekedar contoh. Wayang yang biasanya mengambil kisah-kisah Hindu, walau agama Hindu berasal dari India, wajang kulit tidak ada di sana.

Periode klasik Buddha di tanah Jawa pernah sangat terkenal dengan sinkritisme Siwa - Buddha yang banyak bermain-main dengan mantra. Prabu Kertanegara dari kerajaan Singasari - Jawa Timur, adalah raja yang paling terkenal dengan kepercayaan ini. Menurut saya pribadi dari bacaan-bacaan yang saya baca, sepertinya ajaran ini cenderung ke Tantrayana.

Berikut beberapa mantra Tantrayana

Mantra perlindungan dan bodhicitta
Sang ji chew tang sok ji chew nam la
Siang jip pa te dack ne chia sen che
Dack ka jean sok ji pi so nam ji
Do la pan sher sang ji jo pen shok

Mantra penghormatan kepada sang tri ratna
Namo guru be
Namo Buddha ya
Namo dhamma ya
Namo sangha ya

Mantra sang Buddha Sakyamuni
Om muni muni maha muni yeh soha

Mantra Buddha vairocana ( ta je ju lai fuo)
Om namo bhagavate sarvate gate
Varsuddhani rajaya, ta tha ga ta ya
Arahate sam yak sam buddhaya
Ta dya tha om sodhani – sodhani
Sarva papam, vishodani suddhe visuddhe
Sarwa karma avarana
Visudhani ya soha

Mantra Yang Arya Je Tsong Khapa
Me Milk celwi - der ching shien ri zig
Ze milk jien pi - wang po jiam - pi yang
Gang jien ki pi zet jien tsong kha pa
Lob shang zha pi - shiap la - sol wa debt

Mantra Maha Karuna Dharani - Ta Pei Cou (Tibet)
Namo Ratna - tra ya ya, namo arya jah na
Sang ga ra, vai ro ca na
Be u ha - ra - jaya, ta tha ga ta ya
Ara - ha te, sam ya sam buddhaya
Namo sar wa ta tha ga teh be, ara ha te beh
Sam ya sam, bu de be, namo arya ava lokete
So ra ya bodhi sat to ya, ma ha sat va ya
Maha ka ru ni ka ya
Tat ya tha om ta ra - ta ra, te re - te re, tu ru - tu ru
I ti wa, ti, ca leh - ca leh, pra ca leh - pra ca leh
Ku su me - ku su ma wa, re
I - li mi li cia te jo - lam ava na ya soha

Mantra Suci Arya Avalokitesvara Bodhisattva
Om Mani Padme Hum

Mantra Tara Hijau ( Li Tu Mu )
Om Tare Tut Tare Ture Soha

Mantra Arya Tara Putih ( Pai Tu Mu )
Om Tare Tut Tare Ture
Mama aye penye jana pu zhang ke re ye soha

Mantra Bodhisattva Manjushri ( Wen Shu She Li Phu Sa )
Om Ara Pacha Nakde

Mantra Arya Jambhala Kuning ( Huang Chai Sen )
Om Jambhala Zalen Jarye Soha

Mantra Arya Jambhala Putih ( Pai Chai Sen )
Om Padma Corda Arya Jambhala Setaya Hum Phet

Mantra Arya Jambhala Merah ( Hung Chai Sen )
Om Jambhala Zalen Jarye Dhana Me De She

Mantra Arya Jambhala Hijau ( Li Chai Sen )
Om A Hung Ho Hang Ciah

Mantra Arya Jambhala Hitam ( Hei Chai Sen )
Om Enchane Mekhang Dhamare Soha

Mantra Vajrasattva ( Cing Kang Sa To Sin Cou )
Om Bazer Sa To Hum

Mantra Pertobatan Vajrasattva
Om vajra satto samaya - namu palaya
Vajra satto te no pa - teethra dridho mebhava
suto kayo mebhava, supo kayo mebhava
Anu rak to mebhava - sarva siddhi me praya cha
Sarva karmasu ca me
Cittam shri yam ku ru hung
ha ha ha ha ho bhagavan
Sarva tathagata vajra mame munca
Vajra bhava maha samaya sattva ah hung phat

Matra dalam Buddhistme

Mantra
Wednesday, 30 January 2008

oleh: Tim Rohani KMBUI XV

Teman-teman sedharma, pada kali ini kita akan membahas tentang mantra. Kalian pasti udah familiar dengan kata ‘mantra’. Namun, pembahasan mantra di sini akan lebih spesifik ke mantra dalam agama Buddha.

Mantra adalah beberapa suku kata yang mistik dan biasanya berasal dari bahasa Sansekerta. Penggunaannya bervariasi untuk setiap masing-masing kepercayaan. Mantra berfungsi sebagai kata, doa untuk upacara keagamaan untuk kesejahteraan, menghindari bahaya, dan menjauhi musuh. Mantra berasal dari tradisi agama Vedic di India, kemudian menjadi bagian dari tradisi Hindu, Buddhist, Sikhist, dan Jainist. Pengunaan mantra menyebar berdasarkan praktik spiritual agama di Timur. Mantra akan efektif jika suara dan getaran diucapkan secara tepat karena mantra mengandung kekuatan kosmik.

Dalam agama Buddha, terdapat dua jenis bahasa ritual menurut Bhiksu Kukai, yaitu dharani dan mantra. Mantra terbatas pada ritual esoteric dan dharani meliputi ritual esoteric dan exoteric. Dharani dipercaya dapat melindungi mereka yang membacanya dari pengaruh penyakit dan bencana. Mantra dipercaya dapat mengembangkan pikiran pencerahan dan digunakan untuk tujuan khusus, seperti: mencapai kemakmuran, umur panjang, atau menjauhi musuh, dsb.

Perbedaan antara mantra dan dharani sulit ditentukan. Kita dapat mengatakan semua mantra adalah dharani, tetapi tidak semua dharani adalah mantra. Mantra cenderung lebih pendek. Menurut Bhiksu Kukai, mantra adalah dharani tertentu di mana setiap suku kata dari dharani mengandung manifestasi dari kebenaran mutlak (kekosongan, sunyata). Conze menjelaskan bahwa mantra menjadi pelindung kehidupan spiritual bagi pembacanya. Sebagai contoh: di dalam Sutra Suvarnaprabhasa, Empat Raja Catummaharajika berjanji akan mengirimkan dewa pelindung untuk melindungi Jambudvipa, bhiksu yang membaca sutra ini, dan raja yang melindungi bhiksu yang membaca sutra ini.

Di dalam Vajrayana, mantra berfungsi sebagai simbol kebenaran, dan mantra berbeda sesuai dengan aspek kebenaran yang juga berbeda, seperti: welas asih atau kebijaksanaan. Mantra sering dihubungkan dengan deiti tertentu, kecuali Mantra Prajnaparamita yang berhubungan dengan Sutra Hati. Praktik mediatasi meliputi, mudra, pelafalan mantra, visualisasi deities, dan huruf dari mantra yang dilafalkan.

Contoh mantra:
• Om wagishwari hum Ini adalah mantra dari Mahabodhisattva Manjusri, Tibetan: Jampelyang (Wylie "'jam dpal dbyangs")... Buddha dengan aspek kebijaksanaan.
• Om mani padme hum Mantra dari Chenrezig (Avalokitesvara), Mahabodhisattva, Buddha dengan aspek kebenaran..
• Om vajrapani hum Mantra dari Buddha sebagai Pelindung ajaran rahasia. contoh: sebagai Mahabodhisattva Channa Dorje (Vajrapani).
• Om vajrasattva hum Mantra pendek untuk Vajrasattva, juga terdapat mantra 100 suku kata untuk Vajrasattva.
• Om ah hum vajra guru padma siddhi hum Mantra dari Vajraguru Guru Padma Sambhava yang mendirikan Ajaran Buddha Mahayana and Tantra in Tibet.
• Om tare tuttare ture svaha Mantra dari Jetsun Dolma atau Tara, Ibu dari Buddha-Buddha.
• Om tare tuttare ture mama ayurjnana punye pushting svaha Mantra dari Dölkar atau Tara Putih, emanasi dari Tara yang mewakili umur panjang dan kesehatan.
• Om amarani jiwantiye svaha Mantra dari Buddha kehidupan tanpa batas: Buddha Amitayus (Tibetan Tsépagmed) dalam bentuk surgawi.
• Om dhrum svaha Mantra purifikasi ibu Namgyalma.
• Om ami dhewa hri Mantra Buddha Amitabha (Hopagmed) dari tanah Buddha sebelah barat.
• Om ah ra pa tsa na dhih Mantra the "sweet-voiced one", Jampelyang (Wylie "'jam dpal dbyangs") atau Manjusri, Bodhisattva kebijaksanaan.
• Hung vajra phat Mantra Mahabodhisattva Vajrapani dalam bentuk amarah (Dragpo).
• Om muni muni maha muniye sakyamuni swaha Mantra Buddha Sakyamuni, Buddha saat ini.
• Om gate gate paragate parasamgate bodhi svaha Mantra Hati Sutra Penyempurnaan Kebijaksanaan (Sutra Hati).
• Om maitri maitreya maha karuna ye Mantra maitri, mantra bija dari Mahabodhisattva Maitreya.
• Namo bhagavate Bhaishajya-guru vaidurya-praba-rajaya tathagataya arthate samyak-sambuddhaya tadyata Om bhaishajye bhaishajye bhaishajya-samudgate svaha Mantra Buddha Pengobatan, dari terjemahan Sutra Chinese, Sutra Raja Pengobatan.
Contoh Dharani:
• Surangama Dharani, merupakan dharani yang terpanjang, terkuat, dan terpenting. Dharani ini mengandung metode rahasia yang dipraktekkan Buddha dan Bodhsiattva uintuk mencapai pencerahan. Dharani ini dibagi menjadi lima bagian, yang mewakili manifestasi Buddha di utara, selatan, barat, timur, dan tengah.
• Maha Karuna Dharani, merupakan dharani yang identik dengan Avalokitesvara Seribu Tangan, yang sangat terkenal ajaran Buddha Mahayana, merupakan Dharani welas asih, dipercaya dapat mengatasi berbagai penderitaan karena penyakit atau buah karma buruk, memeperpanjang usia, melindungi dari bencana, dsb.
• Usnisa Vijaya Dharani, termasuk dharani yang ampuh untuk menyelamatkan makhluk dari kelahiran di alam rendah. Dharani ini dibabarkan Buddha Sakyamuni kepada Raja Sakra untuk menyelamatkan Susthita putradewa yang hampir mengalami penderitaan kelahiran rendah dan sengsara.
• Cintamani Cakravartin Dharani (Ru Yi Pao Luen Wang Tho Lo Ni), dharani ini mampu mengabulkan segala sesuatu yang menjadi harapan umat yang membacanya dan saat menjelang ajal pembacanya juga dapat melihat Buddha Amitabha dan para Bodhisattva pengiring datang menyambutnya.
• Aryamitayur Niyama Prabharaja Dharani (Shen Wu Liang Sou Chie Ting Kuang Ming Wang Tho Lo Ni), dharani ini bermanfaat untuk memperpanjang usia, meringankan karma buruk yang berat, pembacanya yang tekun setelah meninggal dunia akan terlahir di negeri Buddha di sepuluh penjuru alam.

Dedikasi:
“Semoga lenyaplah tiga kumpulan karma buruk yang menjengkelkan”
“Semoga memperoleh kebijaksanaan dan kesadaran yang nyata”
“Semoga semua hambatan dan karma buruk lenyap”
“Semoga senantiasa hidup melaksanakan Jalan Bodhisattva”.

Thursday, June 25, 2009

Pengumuman Daftar Nama Pandita Lokapalasraya yang Lolos dalam Pengukuhan Pandita Lokapalasraya Zhenfo Zong Periode IV


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

Pengumuman Daftar Nama Pandita Lokapalasraya yang Lolos dalam Pengukuhan Pandita Lokapalasraya Zhenfo Zong Periode IV

(Berita Khusus TBF)


(Acarya Lianjie / Berita Khusus TBF Seattle) Setelah hasil ujian tertulis, pelantunan Sutra dan Mantra, dan ujian lisan dari Pengukuhan Pandita Lokapalasraya Periode IV True Buddha Foundation dirundingkan dan diperiksa oleh Main Committee, total 89 orang dinyatakan lolos dan diangkat menjadi Pandita Lokapalasraya Zhenfo Zong. Masa bakti dari tanggal 16 Juni 2009 s.d. 1 Januari 2012. Sertifikat Pandita Lokapalasraya akan berangsur-angsur dikirim!

Berikut daftar nama Pandita Lokapalasraya yang lolos. (nama tidak berurut):

Nama Dharma Tempat Ibadah
蓮花麗兒 Lianhua Li'er 尊勝雷藏寺 True Buddha Vijaya Temple
蓮花冠長Lianhua Guanzhang 淨印雷藏寺 Jing Yin Temple
蓮余 Lianyu 菩提雷藏寺 PTT Buddhist Society
Lotus Renee Lyn 尊勝雷藏寺 True Buddha Vijaya Temple
蓮花綺連 Lianhua Qilian 緬因同修會 True Buddha Society of Maine
蓮花松殷 Lianhua Songyin 本淨同修會 Benjing Tongxiuhui
蓮花艾杰 Lianhua Yijie 蓮聖同修會 Liansheng Tongxiuhui
蓮花雁翔 Lianhua Yanxiang 華光雷藏寺 Lotus Light Lei Zang Si Temple
蓮花大鵬Lianhua Dapeng 梭那同修會 True Buddha Culture Society
蓮花俊賢 Lianhua Junxian 三重同修會 Sanzhong Tongxiuhui
蓮花志偉 Lianhua Zhiwei 沙巴雷藏寺 Persatuan Penganut Buddha Rey Tsang Shih
蓮花耀斌 Lianhua Yaobin 真諦雷藏寺 Templo Zen-Ti
蓮花一琳 Lianhua Yilin 華光雷藏寺 Lotus Light Lei Zang Si Temple
蓮花月娥 Lianhua Yue'e 禪妙同修會 La Societe Bouddhiste du Quebec
蓮花文明 Lianhua Wenming 六度堂 Liudu Tang
蓮花麗君 Lianhua Lijun 倫敦雷藏寺 London True Buddha Temple
蓮花宓韵 Lianhua Miyun 中觀堂 Chung-kuan Tang
蓮花一佳 Lianhua Yijia 真諦雷藏寺Templo Zen-Ti
蓮花潤姍 Lianhua Runshan 淨印雷藏寺 Jing Yin Temple
蓮花綜麒 Lianhua Zongqi 板橋同修會 Banqiao Tongxiuhui
蓮花啟亮 Lianhua Qiliang 大覺堂 Vihara Padma Suci
蓮花淑芳 Lianhua Shufang 通慧堂 Tonghui Tang
蓮花光明 Lianhua Guangming香華堂 Xianghua Tang
蓮花宜玲 Lianhua Yiling 廣喜堂 Guangxi Tang
蓮花友宸 Lianhua Youchen 太平同修會 Taiping Tongxiuhui
蓮花妙姿 Lianhua Miaozhi 密儀雷藏寺 True Buddha Society of Houston True BuddhaTemple
蓮花玉芬 Lianhua Yufen 法舟堂 Fazhou Tang
蓮花紗央莉 Lianhua Shayangli福圓堂 Fu Yen True Buddha Temple
蓮花子川Lianhua Zichuan 法聲堂 Fasheng Tang
蓮花惠玲Lianhua Huiling 廣喜堂 Guangxi Tang
蓮花佳羚 Lianhua Jialing 板橋同修會 Baoqiao Tongxiuhui
蓮花光忠 Lianhua Guangzhong華德同修會(尚未認可)Huade Tongxiuhui (izin belum turun)
蓮花歲程 Lianhua Suicheng 雷藏寺(新加坡) Lei Zang Si(Singapore)
蓮花文輝 Lianhua Wenhui 護弘堂 Persatuan Penganut Agama Buddha Chen Foh Chong (Foo Hong Tong)
蓮花靝霖 Lianhua Tianlin 嚴明雷藏寺 True Buddha School : YEN MING TANG Buddhist Meditation
蓮花佩慈 Lianhua Peici 法記堂 Faji Tang
蓮花翔閏 Lianhua Xiangrun 圓月堂 Vihara Satya Buddha Purnama
蓮花慧瑾 Lianhua Huijin 真渡雷藏寺 London True Buddha Temple
蓮花志慶 Lianhua Zhiqing 寶輪堂 Baolun Tang
蓮花秀華Lianhua Xiuhua 禪妙同修會 La Societe Bouddhiste du Quebec
蓮花新梅 Lianhua Xinmei 金剛雷藏寺 True Buddha Diamond Temple of New York
蓮花淑菁 Lianhua Shujing 三重同修會 Sanzhong Tongxiuhui
蓮花景星 Lianhua Jingxing 通慧堂 Tonghui Tang
蓮花緬業 Lianhua Mianye 法顯堂 Pertubuhan Chen Fo Cong Fa Xian Tang
蓮嶔 Lianqin 菩提雷藏寺 PTT Buddhist Society
蓮花嬿驊Lianhua Yanhua 三輪雷藏寺 Sanlun Leizang Si
蓮花麗姬 Lianhua Liji 中觀堂 Chung-kuan Tang
蓮花建逸 Lianhua Jianyi 嚴山雷藏寺 Yen Shang Lei Zang Temple
蓮花源華 Lianhua Yuanhua 圓務堂 Vihara Vajra Bumi Silampari
蓮花昆安 Lianhua Kun'an 天仙堂 Tianxian Tang
蓮花素珠 Lianhua Suzhu 聖輪雷藏寺 Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya
蓮花美玉 Lianhua Meiyu 圓達堂 Cetya Vajra Bumi Mulawarman
蓮巧 Lianqiao 淨心同修會 Jingxin Tongxiuhui
蓮花耀輝 Lianhua Yaohui 圓月堂 Vihara Satya Buddha Purnama
蓮花永昌 Lianhua Yongchang 護弘堂 Persatuan Penganut Agama Buddha Chen Foh Chong (Foo Hong Tong)
蓮花圓虹Lianhua Yuanhong 印尼雷藏寺 Vihara Vajra Bumi Nusantara
蓮花秀碧Lianhua Xiubi 圓英堂 Cetya Vajra Bumi Stabat
蓮花健明 Lianhua Jianming 本淨同修會 Benjing Tongxiuhui
蓮花春燕 Lianhua Chunyan 大覺堂 Vihara Padma Suci
蓮花文良 Lianhua Wenliang 三寶壟雷藏寺 Vihara Maha Welas Asih
蓮花玟君 Lianhua Minjun 智王同修會 Zhiwang Tongxiuhui (尚未認可) (izin belum turun)
蓮花宗貴 Lianhua Zonggui 安住同修會 Anzhu Tongxiuhui
蓮花金龍 Lianhua Jinlong 須彌同修會(尚未認可)(izin belum turun)
Robert George Rosinski 淨音雷藏寺 True Buddha School - Chin Yin Buddhist Society of Edmonton
蓮花仙龍 Lianhua Xianlong 圓弘堂 Vihara Vajra Bumi Serasan Sekundang
蓮花福興 Lianhua Fuxing 須彌同修會(尚未認可)(izin belum turun)
蓮花翠蓮 Lianhua Cuilian 密行堂 Mixing Tang
PADMA WALUYO 定智同修會 Vihara Purnama Bali Buluh Indah
蓮花永偉Lianhua Yongwei 金仙堂 Vihara Vajra Bumi Simalungun
蓮花Lianhua Tasimun 印尼雷藏寺 Vihara Vajra Bumi Nusantara
蓮花紹宏 Lianhua Shaohong 佛光堂 Vihara Vajra Bumi Jayakarta
蓮花亞友Lianhua Yayou 淨願同修會 Pertubuhan Penganut Buddha Chen Foh Chong Kedah Selatan
蓮花志偉 Lianhua Zhiwei 棉蘭雷藏寺 Medan Leizang Si
蓮花穎明 Lianhua Yingming 金仙堂 Vihara Vajra Bumi Simalungun
蓮花葉力 Lianhua Yeli 圓務堂 Vihara Vajra Bumi Silampari
蓮花憲生 Lianhua Huisheng 多寶同修會 Duobao Tongxiuhui
蓮花佳新 Lianhua Jiaxin 尊平堂 Persatuan Penganut Agama Buddha Jun Ping Tang
蓮花文祥 Lianhua Wenxiang 真德雷藏寺 Vihara Vajra Bumi Kerta Yuga
蓮花映茴 Lianhua Yinghui 明觀雷藏寺 Mingguan Leizang Si
蓮花金添 Lianhua Jintian 直心堂 Pertubuhan Penganut Agama Buddha Zhen Fo Zhong Lian Yi Hui Negeri Perak
蓮花若忠 Lianhua Ruozhong 圓達堂 Cetya Vajra Bumi Mulawarman
蓮花兆繁 Lianhua Zhaofan 棉蘭雷藏寺 Medan Leizang Si
蓮花尚榕 Lianhua Shangrong 大音堂 Maha Cetiya Zhen Fo Zong
蓮花永順 Lianhua Yongshun 慈園堂 Vihara Satya Buddha Dharma
蓮花清榮 Lianhua Qingrong 印尼密教總會 Majelis Agama Buddha Tantrayana Satya Buddha Indonesia
蓮花登義 Lianhua Dengyi 真德雷藏寺 Vihara Vajra Bumi Kerta Yuga
Suprayitno 寶積同修會 Vihara Vajra Bhumi Balaputra
蓮花金光 Lianhua Jinguang 明觀雷藏寺 Mingguan Leizang Si
Padma Setiyawan 寶王同修會 Vihara Vajra Bumi Dharma Vidya

Pandita Lokapalasraya Zhenfo Zong adalah sadhaka yang membangkitkan Bodhicitta agung membantu menggerakkan usaha Bodhi di tempat ibadah di mana ia berstatus tetap, seorang pandita lokapalasraya tidak hanya tekun belajar Buddhadharma secara individu, juga mendorong semua umat untuk berlatih dan belajar bersama, mendekati mereka lewat kebenaran Dharma, serta bersama-sama mencapai alam suci yang bersih dan bercahaya. Di atas sertifikat Pandita Lokapalasraya tercantum: mendukung Mulacarya Zhenfo Zong Buddha Hidup Liansheng, setulus hati membabarkan Dharma Tantra Zhenfo Zong dan menyeberangkan insan luas, menaati dengan keras Sila Samaya dan menaati Sila-Sila Zhenfo Zong sepanjang hayat dikandung badan, mematuhi Anggaran Dasar Organisasi True Buddha Foundation, mematuhi dengan keras anggaran dasar tata tertib Pandita Lokapalasraya, aktif menggalakkan Dharmabakti sesuai dengan resolusi TBF. TBF berharap agar Para Pandita Lokapalasraya mencamkan dalam hati: teladanilah Sadparamita Bodhisattva, marilah bersatu padu dan bekerja sama menyelamatkan dan menyeberangkan insan luas sesuai dengan operasional tempat ibadah.

Hormat kami,

True Buddha Foundation
sumber : http://www.wihara.com/forum/true-buddha-school/3575-pengumuman-hasil-kelulusan-ujian-pandita-lokapalasraya.html

Tuesday, April 14, 2009

Pertobatan



Sadhana Pertobatan :

Sadhana Pertobatan atau Puja Pertobatan adalah sebuah aspek penting dalam Buddhisme. Ritual Pertobatan Namaskara adalah salah satu dari banyak sadhana pertobatan dalam Buddhisme.
Ada banyak macam ritual-ritual pertobatan lainnya, antara lain :

1.
- Pertobatan Kaisar Liang,
diciptakan oleh Kaisar Liang demi isterinya, berdasarkan sutra-sutra Mahayana.

2.
- Pertobatan Air,
diciptakan oleh Master Wu Da setelah Beliau mempelajari Shen Zen.

3.
- Pertobatan Terang Emas,
diciptakan oleh Master Tien Tai berdasarkan Sutra Terang Emas.

4.
- Pertobatan Avalokitesvara,
berdasarkan Sutra Avalokitesvara untuk menghapuskan semua kemungkinan bencana.

5.
- Pertobatan Amitabha Buddha,
berdasarkan kekuatan 48 Sumpah Agung-Nya.

6.
- Pertobatan Buddha Obat (Bhaisajyaguru Buddha),
diciptakan oleh Master Tien Tai berdasarkan Sutra Avatamsaka, juga dikenal sebagai Enam Organ Indra dan Samadhi Avatamsaka.

7.
- Fang Deng - Persamaan,
diciptakan berdasarkan kombinasi dari beberapa Sutra Dharani

8.
dan sebagainya.

Mengapa kita harus melakukan ritual pertobatan ?
Dikatakan dalam Sutra Penembusan Pikiran bahwa "dosa / pelanggaran akan menjadi besar bila disembunyikan dan akan menghilang sewaktu pelakunya bertobat".
Kita semua mengenal ayat pertobatan berikut ini "Semua karma buruk saya semenjak dahulu kala timbul karena loba (keserakahan), dosa (perbuatan buruk) dan moha (kebodohan) saya yang berkepanjangan dan dilakukan oleh tubuh, ucapan dan pikiran saya. Sekarang, saya menyesali semua kesalahan-kesalahan saya dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali".
Sebuah paragraf dari Sutra Maha Persamuan "Sepotong pakaian berusia 100 tahun dapat dibersihkan dalam sehari. Demikian pula semua karma buruk yang dihasilkan selama banyak reinkarnasi dapat dilenyapkan bila kita mau meluangkan sedikit waktu untuk mentaati pikiran yang benar seperti yang telah diuraikan oleh Buddha Dharma".

Berikut ini adalah sebuah ayat pertobatan aliran esoteris - Tantrayana Satya Buddha :
Dihadapan Penjelmaan dari Tri Ratna, saya bernamaskara kepada Maha Mula Guru saya, Teratai Bersinar, telah gagal mentaati ajaran-ajaran Maha Mula Guru dan para Buddha, menyerang dan memfitnah Guru. Dan dihadapan saudara-saudari se-Dharma, telah muncul pandangan-pandangan yang menyimpang dan komentar-komentar saya yang bersifat menghina, tidak memvisualisasikan yidam dan mandala dengan jelas, tidak membaca sutra dengan benar dan menjapa mantera dengan ejaan yang tidak sesuai, membocorkan rahasia-rahasia yang dipercayakan kepada saya, membuka ke sepuluh hal rahasia dari Tantra dan menipu Guru. Sewaktu menjalankan tugas-tugas dan Pancasila, tidak berlatih dengan tekun mengenai penjapaan, meditasi dan sila, memboroskan waktu dan tidak melaksanakan enam latihan harian. Karena kemalasan dan kikir harta, saya tidak memberikan persembahan, tenggelam dalam kenikmatan indra dari tubuh, pikiran dan ucapan serta melanggar sila-sila. Kini saya mengakui semua pelanggaran akar dan bertobat. Saya mengakui semua pelanggaran cabang dan bertobat. Saya bertobat atas semua kesalahan-kesalahan, pelanggaran dan kekotoran saya. Saya mengakui semuanya dan bertobat dengan tulus hati untuk dapat mencapai kesucian yang absolut.

Ada 3 jenis pertobatan :

1.
Mengakui semua karma buruk yang ditimbulkan oleh tubuh, pikiran dan ucapan dihadapan para Buddha dan Bodhisattva. Jenis ini digunakan untuk menambal sila-sila yang telah kita langgar.
Ini dikenal sebagai "Pertobatan Karma".

2.
Dalam meditasi, kita mengundang para Buddha dan Bodhisattva untuk menyentuh kepala kita atau memancarkan sinar kepada kita. Tanda-tanda positif ini menolong untuk melenyapkan semua jenis karma-karma buruk kita.
Ini disebut sebagai "Pertobatan Bentuk".

3.
Berusaha menghapuskan avidya (kebodohan) dari jalan tengah dengan cara perenungan atau meditasi mengenai konsep "Tak Timbul".
Ini disebut "Pertobatan Tak Timbul".
Dikatakan dalam sutra Avatamsaka "Bodhisattva menggunakan pandangan benar-Nya untuk mengamati dunia dan menyadari bahwa semua fenomena disebabkan oleh karma. Semua fenomena muncul karena sebab. Tak ada "timbul" dan tak ada "akhir"". Dan "Pencapaian seorang Buddha sungguh sangat sulit untuk dimengerti. Hanya para Buddha sendiri yang dapat benar-benar mengerti kebenaran dari semua fenomena".
Sedangkan dalam ulasan tentang Sutra Hati "Inti dasarnya Hukum Karma adalah kekosongan. Kekosongan itu bukanlah ciptaan Buddha maupun ciptaan manusia".

Ada 5 hal penting dalam ritual pertobatan dalam Satya Buddha, yaitu :

1.
Pengundangan para Buddha dan Bodhisattva sebagai saksi

2.
Menerima pancaran sinar para Buddha dan Bodhisattva untuk penyucian

3.
Menyebut nama para Buddha atau Bodhisattva dan menjapa mantera

4.
Membentuk mudra dan visualisasi

5.
Penyaluran Jasa dan Pertobatan
Ritual pertobatan Satya Buddha ini harus dilaksanakan sebagai bagian dari Sadhana Catur Prayoga dan Sadhana Guru Yoga. Bila selalu dilakukan setiap saat dengan benar, maka karma baik kita akan meningkat dan karma buruk kita akan tertekan hingga titik terendah dan bila telah mencapai pengertian kekosongan secara baik, maka karma buruk tersebut akan melebur dengan kekosongan dengan sendirinya, sehingga secara otomatis karma tersebut akan menghilang dalam kekosongan.

Mantera Sata-Aksara Vajrasattva dikenal sebagai mantera terbaik untuk pertobatan didalam aliran esoteris karena memiliki tiga manfaat utama yaitu,

1.
sebagai pertobatan

2.
sebagai media penerimaan berkah dari Panca Dhyani Buddha

3.
dan penambalan ketidak-sempurnaan sadhana
Dua alasan untuk menjalankan Sadhana Vajrasattva yang perlu ditekankan ialah semua karma buruk semenjak masa lampau dapat terhapuskan, serta perbuatan dan sumpah sang sadhaka akan menjadi seteguh vajra.

Sebuah pertobatan yang tulus dapat membakar semua penderitaan, memadamkan api neraka dan memberikan kesejukan duniawi. Dengan menjalankan Sadhana Pertobatan, kita dapat mencapai tingkat meditasi dan kebijaksanaan yang tertinggi dan mendalam serta usia panjang, yang pada akhirnya akan membawa kita kepada tubuh ke-Buddha-an dan penerangan yang sempurna.

Sadhana

Sadhana yang bersifat non-Duniawi (Lokuttara) dan Duniawi (Lokiya)


Latihan ini bermakna "Dharma" dengan tujuan untuk menyingkirkan marabahaya, menambah kesejahteraan duniawi atau kekayaan, memupuk rasa kasih, kebahagiaan, kesuksesan, menaklukan dan mengendalikan Mara.

Latihan esoteris terbagi dalam dua bagian yaitu sesuatu yang bersifat teori dan sesuatu yang bersifat pelaksanaan. Sesuatu yang bersifat pelaksanaan dibagi lagi menjadi yang bersifat non-Duniawi (Lokuttara) dan yang bersifat Duniawi (Lokiya).

Pelaksanaan dari non-Duniawi yaitu Empat Langkah Dasar (Sadhana Catur Prayoga), Sadhana Guru Yoga, Sadhana Yidam Yoga, Vajra Dharma Yoga dan Anuttara Tantra.
Latihan yang bersifat Duniawi adalah untuk menyingkirkan marabahaya, menambah kesejahteraan duniawi atau kekayaan, memupuk rasa kasih, kebahagiaan, kesuksesan, menaklukan dan mengendalikan Mara dan sebagainya.

Di dalam semua pelaksanaan esoteris, yang terpenting adalah pelaksanaan Ritual Api Homa, di samping itu juga perlu adanya pembacaan mantera dan penggambaran kertas mantera dan lain-lain sebagainya.

Dalam latihan untuk menumbuhkan kesejahteraan Duniawi dari esoteris terdapat tiga unsur yang saling melengkapi agar sebuah permohonan dapat terlaksana, yaitu :
1. Yidam Buddha atau Bodhisattva
Saat sadhana, visualisasi Yidam Buddha diharapkan dapat memancarkan sinar, maka sadhana tersebut akan bermanfaat
2. Maha Mula Vajra Acarya
Sebagai mediator dari visualisasi segala keinginan-keinginan kita saat bersadhana
3. Sadhaka
Sadhaka harus mempunyai ketulusan dan keyakinan yang mendalam, dengan demikian akan memberikan hasil yang maksimal atas apa yang diinginkannya
pada ketiga unsur tersebut harus mempunyai kesatuan batin, dan bila dijalankan sesuai dengan ajaran Dharma Satya Buddha, maka keinginan Duniawi yang diidam-idamkan pasti akan terkabul dalam waktu maksimal enam bulan.

Meskipun latihan-latihan tersebut bersifat Duniawi (Lokiya Dharma), namun sesungguhnya juga bersifat non-Duniawi (Lokuttara Dharma). Hal tersebut bermula dari sesuatu yang berbentuk menuju kepada sesuatu yang tidak berbentuk atau, dari sesuatu yang bersifat relatif menuju ke sesuatu yang bersifat absolut. Demikianlah metode-metode esoteris Tantrayana (rahasia yang mengandung kegaiban).

Beberapa sadhana Duniawi yang dapat dipelajari di Satya Buddha, dan memiliki "kunci pengundangan" Yidam-Nya masing-masing :
1. Sadhana Dewa Rejeki Lima Penjuru
2. Sadhana Pohon Uang
3. Sadhana Rejeki "Panca Arwah"
4. Sadhana Arah Magnet Dewa Bumi
5. Sadhana Guru Yoga Panca Karman
6. Sadhana Botol Harta Raja Naga
7. Sadhana Jambala Merah
8. Sadhana Jambala Putih
9. Sadhana Jambala Hitam
10. Sadhana Jambala Hijau
11. Sadhana Jambala Kuning
12. Sadhana Raja Dewa Harta
13. Sadhana Penaklukan
14. Sadhana Penanggungan Karma Buruk
15. Sadhana Mata Ketiga
16. Sadhana Pengendali Mimpi
17. Sadhana Pemurnian Zat
18. Sadhana Penyeberangan Mahkluk, dan sebagainya.

Teori Latihan Tiga Rahasia

Penjelasan teori untuk melakukan Latihan Pemberkatan Khusus dari Tiga Rahasia

Tiga bagian rahasia dari badan jasmani, pikiran dan ucapan dari para Buddha dan Bodhisattva yang kemudian memberkati badan jasmani, pikiran dan ucapan sadhaka. Dengan melakukan pembersihan karma buruk dan memupuk karma baik lewat latihan (lihat Sadhana Pertobatan) dan dengan pemberkatan tiga rahasia dari mudra, visualisasi dan mantera, semua itu dimaksudkan agar memperoleh kontak batin.

Latihan-latihan tersebut adalah sebagai berikut :
1. VISUALISASI.
Yang dimaksud dengan visualisasi adalah merenung dan membayangkan. Visualisasi merupakan bagian terpenting dalam latihan yang melambangkan nilai esoteris yaitu kekuatan pikiran. Kekuatan pikiran yang terlatih menghasilkan sebuah kekuatan dan menjadi sumber dari tenaga yang tidak terhingga, yang dapat memperoleh kekuatan luar biasa besarnya serta dapat mengetahui kejadian-kejadian yang akan terjadi dan mengubah keadaan-keadaan yang buruk menjadi baik.
Bila mampu melakukan visualisasi dengan memusat / terfokus hingga pada titik akhirnya, maka akan merealisasikan "tubuh ke-Buddha-an dalam waktu sekejab".
Visualisasi dalam aliran esoteris pada umumnya terbagi menjadi lima macam :
a. Visualisasi tentang Dharmasala.
b. Visualisasi tentang Cakra Chandra.
c. Visualisasi tentang Bijah Mantera.
d. Visualisasi tentang Yidam Buddha.
e. Visualisasi tentang Aku Memasuki-Nya dan sebaliknya.

Bagi para sadhaka, harus dapat melakukan kelima macam visualisasi tersebut, maka baru dapat dikatakan telah sesuai dengan metode latihan esoteris.

2. MUDRA.
Mudra melambangkan badan jasmani yang bisa juga disebut "Penyucian Badan Jasmani" dalam aliran esoteris. Di saat membentuk mudra, hal tersebut melambangkan nilai esoteris dari Badan Yidam Buddha atau Bodhisattva yang bersangkutan. Semua mantera dan mudra akan disesuaikan dengan bentuk visualisasi yang tepat secara rahasia.
Pada saat bervisualisasi, tangan membentuk mudra yang mempunyai banyak arti gaib. Mudra dalam aliran esoteris memiliki banyak ragam dan arti yang khusus.
Ketika kita melihat sebuah pratima dari Buddha atau Bodhisattva, kita dapat mengenalinya dari bentuk mudra dan alat yang digenggamnya, karena masing-masing bentuk pratima memiliki tujuan dan makna yang berbeda-beda.

3. MANTERA.
Mantera melambangkan kata-kata rahasia. Mantera merupakan perubahan suara batin para Buddha atau Bodhisattva dalam melakukan Upaya Kausalya terhadap seluruh insan. Bagi sadhaka yang mendalami pembacaan mantera akan dapat menjelaskan makna esoteris dan pembuktiannya secara mantap serta bukti pencapaian Sidhi-nya.
Mantera bisa terdiri dari mantera panjang atau mantera pendek. Mantera panjang ada kalanya ditambah dengan gatha pemujaan, sedangkan mantera pendek merupakan mantera hati dari Yidam Buddha yang bersangkutan secara langsung. Makna dan manfaat / pahala dari pembacaan salah satu dari kedua mantera tersebut adalah sama, tergantung dari ketersediaan waktu yang ada.
Membaca mantera tergantung pada jodoh seseorang terhadap Yidam Buddha atau Bodhisattva yang cocok dengan kehidupannya saat ini, dengan demikian dapat menggunakan satu mantera saja dan tidak menggunakan banyak mantera lainnya. Bila di dalam suatu latihan menggunakan lebih dari lima macam mantera, maka kekuatan mantera tersebut akan terpencar sehingga sulit untuk memperoleh konsentrasi yang dibutuhkan.
Dalam aliran esoteris, setiap mantera memiliki masing-masing bijah aksara (huruf suci) dari mantera yang bersangkutan, karena dari pengenalan bijah mantera tersebut dapat menghasilkan semua Cakra Aksara. Dengan demikian, melalui hal ini baru dapat diperoleh hasil yang nyata secara maksimal.

Vajra Dharma Yoga

Konsep Sadhana Vajra Dharma Yoga :

Maha Guru Lu pernah berkata, "Bila seorang sadhaka Satya Buddha telah berhasil di dalam Sadhana Vajra Dharma Yoga ini, maka sadhaka tersebut akan memiliki hati dan sifat vajra serta dapat memilih salah satu Vajra agar dapat melaksanakan latihan dan penekunan Buddha Dharma. Bila sadhaka tersebut memiliki sifat Metta Karuna dan tekun di dalam latihannya, maka akan dapat menyingkirkan sifat kebencian, ke-Aku-an dan kegelapan batin".

Latihan Vajra dari Satya Buddha memiliki latihan Sadhana Vajra dari Lima Vajra Besar. Bila saja seorang siswa Satya Buddha dapat menguasai salah satu dari lima besar Sadhana Vajra Dharma Yoga tersebut dan memperoleh hasil, maka siswa tersebut akan segera mencapai tubuh ke-Buddha-annya.
Pengertian Lima Vajra Besar adalah : manifestasi dari Maha Vairocana Buddha, Akshobya Buddha, Ratna Sambhava Buddha, Amitabha Buddha dan Amoga Siddhi Buddha. Ada juga sadhana vajra Satya Buddha lainnya yaitu seperti : Sadhana Acalanatha, Sadhana Ucchusma dan sebagainya.

Kelima Panca Dhyani Buddha termanifestasi di dalam Vajrasattva. Hal ini yang menyebabkan Sadhana Vajrasattva dimasukkan lebih awal di dalam Sadhana Catur Prayoga, agar Sadhaka pemula dapat menumbuhkan benih-benih hubungan jodohnya terlebih dahulu dengan Panca Dhyani Buddha.
Hal ini juga bertujuan untuk melindungi Tri Ratna dan menundukkan serta mengendalikan Mara, dan untuk memberikan pelajaran dan bimbingan kepada seluruh mahkluk hidup yang mempunyai makna esoteris terkait dengan Upaya Kausalya.

Maha Guru Lu juga pernah berkata, "Di dalam pelajaran Tantrayana Satya Buddha, bila seorang siswa atau sadhaka telah mencapai latihan Sadhana Vajra Dharma Yoga, maka akan memperoleh kekuatan besar untuk menundukkan dan mengendalikan semua Mara, seluruh tubuhnya akan memancarkan sinar suci yang nyata, dan semuanya akan berjalan dengan tanpa hambatan, berjalan dengan kesempurnaan. Ini semua akan memperlancar semua pelaksanaan latihan Dharma, dan sadhaka tersebut dapat memperoleh gelar Acarya tingkat pertama di dalam aliran esoteris Satya Buddha".


Vajra Dharma Yoga

Konsep Sadhana Vajra Dharma Yoga :

Maha Guru Lu pernah berkata, "Bila seorang sadhaka Satya Buddha telah berhasil di dalam Sadhana Vajra Dharma Yoga ini, maka sadhaka tersebut akan memiliki hati dan sifat vajra serta dapat memilih salah satu Vajra agar dapat melaksanakan latihan dan penekunan Buddha Dharma. Bila sadhaka tersebut memiliki sifat Metta Karuna dan tekun di dalam latihannya, maka akan dapat menyingkirkan sifat kebencian, ke-Aku-an dan kegelapan batin".

Latihan Vajra dari Satya Buddha memiliki latihan Sadhana Vajra dari Lima Vajra Besar. Bila saja seorang siswa Satya Buddha dapat menguasai salah satu dari lima besar Sadhana Vajra Dharma Yoga tersebut dan memperoleh hasil, maka siswa tersebut akan segera mencapai tubuh ke-Buddha-annya.
Pengertian Lima Vajra Besar adalah : manifestasi dari Maha Vairocana Buddha, Akshobya Buddha, Ratna Sambhava Buddha, Amitabha Buddha dan Amoga Siddhi Buddha. Ada juga sadhana vajra Satya Buddha lainnya yaitu seperti : Sadhana Acalanatha, Sadhana Ucchusma dan sebagainya.

Kelima Panca Dhyani Buddha termanifestasi di dalam Vajrasattva. Hal ini yang menyebabkan Sadhana Vajrasattva dimasukkan lebih awal di dalam Sadhana Catur Prayoga, agar Sadhaka pemula dapat menumbuhkan benih-benih hubungan jodohnya terlebih dahulu dengan Panca Dhyani Buddha.
Hal ini juga bertujuan untuk melindungi Tri Ratna dan menundukkan serta mengendalikan Mara, dan untuk memberikan pelajaran dan bimbingan kepada seluruh mahkluk hidup yang mempunyai makna esoteris terkait dengan Upaya Kausalya.

Maha Guru Lu juga pernah berkata, "Di dalam pelajaran Tantrayana Satya Buddha, bila seorang siswa atau sadhaka telah mencapai latihan Sadhana Vajra Dharma Yoga, maka akan memperoleh kekuatan besar untuk menundukkan dan mengendalikan semua Mara, seluruh tubuhnya akan memancarkan sinar suci yang nyata, dan semuanya akan berjalan dengan tanpa hambatan, berjalan dengan kesempurnaan. Ini semua akan memperlancar semua pelaksanaan latihan Dharma, dan sadhaka tersebut dapat memperoleh gelar Acarya tingkat pertama di dalam aliran esoteris Satya Buddha".

Acarya

Tingkatan Acarya dalam Tantrayana Satya Buddha

Acarya adalah seorang Bhiksu yang mengajarkan Buddha Dharma. Bagi Acarya di aliran Satya Buddha harus memiliki dua syarat utama, yaitu :
1.
Telah memasuki Pertemuan para Buddha dan Bodhisattva (Samadhi) dan telah menerima Abhiseka Acarya. Juga telah melatih semua metode Dharma hingga memperoleh hasil serta mendapat restu dari Maha Mula Vajra Acarya Lian Sheng sebagai Acarya.
2.
Telah memasuki Kesadaran Maha Vairocana serta memperoleh restu dari para Buddha, Bodhisattva dan para Acarya lainnya. Dan dengan nyata telah menerima penyampaian pelajaran Dharma Buddha.

Pada umumnya tingkatan Acarya terbagi menjadi empat kategori, yaitu :
1.
Acarya.
Telah mengenal tata upacara dan melaksanakannya dengan penuh keyakinan. Ini adalah Acarya tingkat pertama.
2.
Maha Acarya.
Telah mengerti tentang teori dan pelaksanaan latihan-latihan esoteris. Ini merupakan Acarya tingkat madya.
3.
Vajra Acarya.
Semua penghayatan telah dapat dimengerti dengan baik. Ini merupakan Acarya tingkat atas.
4.
Maha Mula Vajra Acarya.
Telah memperoleh kebijaksanaan tertinggi. Ini merupakan Acarya tingkat tertinggi.

Vajra Acarya mengemban tugas dari Tantrayana, meneruskan penyampaian Dharma dan kebijaksanaan para Buddha. Oleh karena itu, selayaknya setiap orang memberikan penghormatan dan persembahan dalam rangka mendukung dan melestarikan Buddha Dharma.




Peraturan Sila-sila dalam Satya Buddha :

Peraturan Sila-sila dalam Satya Buddha :

Bagi para sadhaka Satya Buddha, setelah menerima Abhiseka, maka diwajibkan untuk mentaati peraturan sila yang tertera pada sertifikat bersarana, dengan demikian di dalam latihannya akan memperoleh perlindungan dari para mahkluk suci yang menyertai sadhaka serta memperoleh dukungan kekuatan spiritual yang sebenarnya.
Seandainya melanggar peraturan sila dan melakukan karma buruk, maka akan ditinggalkan oleh para mahkluk suci tersebut dan dengan demikian, segala macam penekunan dharma esoteris yang dilakukan akan menjadi tidak bermanfaat, dan mungkin akan terjatuh ke dalam kondisi semula yang lebih buruk.

Seperti yang tertera di dalam surat sertifikat bersarana "Berdasarkan petunjuk dari Sang Buddha, dengan pikiran yang mantap dan sepenuh hati berlindung kepada Buddha, juga berlindung pada Maha Mula Vajra Acarya Lian Sheng hingga akhir hayat untuk melaksanakan kebajikan serta selama hidup akan mentaati sila, patuh pada negara, berbakti pada kedua orang tua, menghormati guru dan para sesepuh. Semoga para Buddha dan Bodhisattva menjadi saksi dan berkenan membimbing". Yang dimaksud dengan hingga akhir hayat adalah selamanya melaksanakan Dharma dan mentaati Pancasila yaitu :

1.
Tidak membunuh.
Agar selalu hidup dengan penuh welas asih, tidak membunuh mahkluk hidup serta mau aktif dalam melepaskan mahkluk hidup lainnya.

2.
Tidak minum minuman yang ber-alkohol, juga sebaiknya tidak merokok.
Agar selalu mawas diri dan menjaga kestabilan pikiran, jangan sampai lupa diri.
Sedangkan himbauan untuk tidak merokok adalah karena akan menghambat kelancaran jalannya prana di jalur Avadhuti di tulang belakang saat melakukan tahap awal di Sadhana Vajra Dharma Yoga.

3.
Tidak berjinah.
Selain hubungan suami istri, semua tindakan dan pemikiran yang menyimpang tentang seks diluar hubungan suami istri digolongkan sebagai perjinahan.

4.
Tidak Berbicara Palsu.
Selalu mengatakan hal-hal yang benar, tidak berbohong, tidak memfitnah dan tidak menyerang perbuatan atau pemikiran atau ucapan orang lain.

5.
Tidak Mencuri.
Tidak mengambil sesuatu hak atau barang yang bukan milik sendiri.

Juga memahami 14 sila pokok Tantrayana dan 50 syair Tata Krama Tantrayana, serta melaksanakan Sepuluh Karma Baik (Dasa Kusala Karma) dan menjauhi Sepuluh Karma Buruk (Dasa Akusala Karma).
Karma buruk yang paling berat hukumannya adalah melakukan pembunuhan terhadap orang tua kandung, melukai atau memfitnah Tubuh Buddha atau seorang Arahat, merusak pagoda atau arama atau pratima atau Kitab Suci, mencuri barang milik vihara, menghujat Buddha Dharma serta mengintimidasi para pelaksana Buddha Dharma dan memecah belah perkumpulan Sangha.

Seorang siswa yang tidak mentaati sila-sila tidaklah sesuai dengan hukum ke-Buddha-an, bahkan bila seseorang telah bersarana kepada Satya Buddha, pengabaian sila-sila ini akan membuat "Sertifikat ber-Sarana" tidak berguna dan menjadikan sertifikat itu tidak lebih dari sepotong kertas belaka.

Karena semua insan manusia di dunia tidak sempurna, tentu saja ada yang akan melanggar sila. Orang yang melanggar sila tersebut harus menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Dengan melakukan penyesalan (lihat Sadhana Pertobatan), maka lama kelamaan orang yang menyesali segala perbuatan buruknya atau pikiran buruknya maupun ucapan buruknya, akan memperoleh berkah dari para Buddha serta dapat dipastikan akan memperoleh kebahagiaan dan dapat menyingkirkan akibat-akibat dari karma buruknya.

Penjelasan Catur Sarana


Pengertian Sarana adalah mencari perlindungan atau bersandar atau memperoleh penyelamatan.
Penyelamatan disini melingkupi tumimbal lahir di alam brahma / dewa, asura, manusia, binatang, hantu kelaparan dan neraka, agar terbebas dari roda samsara dan kilesa.

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian Esoteris di perkenalan Buddha Tantrayana - esoteris depan, "Dalam esoteris, sebuah kegiatan sadhana merupakan hal yang amat sakral dan penting sehubungan dengan adanya kemungkinan pencapaian Nibbana atau tubuh ke-Buddha-an secara sekejab, dan hal pencapaian ini sangat berhubungan erat dengan keberadaan seorang guru spiritual Tantrayana yang ahli dan yang diyakini mampu untuk memberikan pertolongan dan bimbingan ajaran secara jelas kepada seorang sadhaka pemula melalui sebuah ritual pemberkatan khusus pada tahap awal memulai pelajaran esoteris (biasa disebut : inisiasi / abhiseka / anuttement / visudhi abhisecani).
Pentingnya sebuah ritual pemberkatan khusus ini didasarkan pada kepercayaan tentang adanya perbedaan tingkatan pencapaian spiritual yang dimiliki oleh seorang guru dengan seorang calon murid, yang pada umumnya tingkat spiritual seorang guru adalah dianggap "lebih menguasai dan suci" jika dibandingkan dengan tingkat spiritual seorang murid. Sehingga atas dasar inilah seorang guru dalam tradisi Tantrayana memiliki tanggung jawab maksimal untuk menyelamatkan dan menanggung seluruh karma-karma buruk yang dimiliki oleh murid tersebut.
Dikarenakan seorang guru memiliki tanggung jawab berat seperti diatas, maka perlindungan utama di dalam aliran esoteris didasarkan pada 4 (empat) mustika yaitu : berlindung kepada Guru - berlindung kepada Buddha - berlindung kepada Dharma - berlindung kepada Sangha, biasa disebut sebagai Catur Sarana." maka di dalam aliran esoteris ini memiliki Catur Sarana yang diucapkan :
Namo Guru Bei atau Namo Ku Lu Pei
Namo Buddhaya atau Namo Pu Ta Ye
Namo Dhammaya atau Namo Ta Mo Ye
Namo Sanghaya atau Namo Seng Kia Ye

Ada orang yang berpendapat, apabila kita dapat menjaga pikiran dengan baik atau memiliki keyakinan kepada Buddha dengan menyebut nama-Nya dan bernamaskara dihadapan-Nya maka tidak perlu bersarana (berlindung) lagi. Sebenarnya yang terjadi adalah, hal tersebut hanya merupakan latihan bagian luar dari pengertian tentang Buddhisme, seandainya ingin benar-benar memahami ajaran Buddha Dharma maka harus melakukan latihan bagian dalam dengan melakukan Sarana diatas.
Terlebih-lebih lagi, aliran esoteris sangat menjunjung tinggi adanya sebuah silsilah antara seorang Guru dengan seorang murid, yang mencerminkan kemampuan bimbingan dari Guru tersebut yang telah memiliki pengalaman spiritual dengan kondisi alam semesta.

Sebenarnya, makna dari Sarana adalah "keyakinan". Dengan adanya keyakinan seseorang baru dapat melakukan Sarana, setelah itu melaksanakan pelatihan diri menurut metode keyakinannya masing-masing dalam hal ini esoteris, sehingga baru dapat memperoleh makna Sarana yang sesungguhnya.

Semua metode Dharma bertujuan mengembangkan Upaya Kausalya (metode yang mudah dilaksanakan agar mampu menuntun para insan untuk memulai perjalanan pelatihan spiritual bagi dirinya sendiri, hal ini terkait dengan adanya 84.000 kemungkinan upaya Dharma). Perlindungan yang paling utama adalah "berlindung pada Diri Sendiri", ini adalah metode yang dilaksanakan oleh para sadhaka / tantrika, dan setelah mampu menghancurkan avidya (kebodohan), maka akan kembali pada sifat sebenarnya dari inti sari batin dan mampu merealisasikan secara benar Tubuh Dharmakaya yang murni.


Tuesday, March 17, 2009

Tugas pengolah raster hari rabu 18 maret 2009


Tugas hari rabu tgl 18 mart 2009 :
1. presentasi yg belum selesai di selesaikan.
2. yg sudah selesai kirim ke email.(pakai email sendiri,cantumkan almt blogger).
3. post-kan presentasi pada blogger.
4. kerjakan tanpa RAME
5. SELAMAT MENGERJAKAN


Mr. Zetty

Tuesday, March 3, 2009

bodoh?



Posted 12-05-2008 at 12:09 PM by azhuramasda
Updated 12-05-2008 at 12:17 PM by azhuramasda

Ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang berdomisili tidak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak kecil berlari-lari dan melompat-lompat di depan mereka. Tukang cukur berkata, "Itu Bejo, dia anak paling terbodoh di dunia".

Pengusaha itu kemudian bertanya
"Apa iya?".

Tukang cukur dengan bersemangat "Mari... saya buktikan!"

Lalu, dia memanggil si Bejo, tukang cukur itu merogoh kantongnya dan
mengeluarkan lembaran uang Rp 1000 dan Rp 500, lalu ia memanggil bejo dan berkata, "Bejo, kamu boleh pilih dan ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!".

Bejo pun melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada dua lembaran uang Rp 1000 dan Rp 500, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil lembaran uang Rp 500.


Tukang cukur dengan perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada sang pengusaha dan berkata, "Benar kan yang saya katakan tadi, Bejo itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang logam yang nilainya paling kecil".


Setelah sang pengusaha sudah selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan pulang dia bertemu dengan Bejo. Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Bejo lalu bertanya

"Bejo, tadi saya sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp 1000 dan Rp 500-an, saya lihat kok yang kamu ambil, uang yang Rp 500, kenapa tidak ambil yang Rp 1000, nilainya kan lebih besar dan dua kali lipat dari yang Rp 500".


Si bejo kemudian melihat dan memandang wajah sang pengusaha, ia agak ragu-ragu untuk mengatakannya.

"Ayo beritahu saya, kenapa kamu ambil yang Rp 500," desak sang pengusaha.


Akhirnya si Bejo pun berkata, "Kalau saya ambil yang Rp 1000, berarti permainannya akan selesai....."



Never judge a book from its cover, The story may be different from what you may think of.

Copied from Kaskus.us

Temukan kebahagiaan dengan memberi



Posted 12-05-2008 at 12:29 PM by azhuramasda
Updated 12-05-2008 at 12:34 PM by azhuramasda

Kisah ini bercerita tentang seorang wanita cantik bergaun mahal yang

mengeluh kepada psikiaternya bahwa dia merasa seluruh hidupnya hampa tak berarti.

Maka si psikiater memanggil seorang wanita tua penyapu lantai dan berkata kepada si wanita kaya," Saya akan menyuruh Mary di sini untuk menceritakan kepada anda bagaimana dia menemukan kebahagiaan. Saya ingin anda mendengarnya."

Si wanita tua meletakkan gagang sapunya dan duduk di kursi dan menceritakan kisahnya: "OK, suamiku meninggal akibat malaria dan tiga bulan kemudian anak tunggalku tewas akibat kecelakaan. Aku tidak punya siapa-siapa. aku kehilangan segalanya. Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, aku tidak pernah tersenyum kepada siapapun, bahkan aku berpikir untuk mengakhiri hidupku. Sampai suatu sore seekor anak kucing mengikutiku pulang.

Sejenak aku merasa kasihan melihatnya.

Cuaca dingin di luar, jadi aku memutuskan membiarkan anak kucing itu masuk ke rumah. Aku memberikannya susu dan dia minum sampai habis. Lalu si anak kucing itu bermanja-manja di kakiku dan untuk pertama kalinya aku tersenyum.

Sesaat kemudian aku berpikir jikalau membantu seekor anak kucing saja bisa membuat aku tersenyum, maka mungkin melakukan sesuatu bagi orang lain akan membuatku bahagia. Maka di kemudian hari aku membawa beberapa biskuit untuk diberikan kepada tetangga yang terbaring sakit di tempat tidur. Tiap hari aku mencoba melakukan sesuatu yang baik kepada setiap orang. Hal itu membuat aku bahagia tatkala melihat orang lain bahagia. Hari ini, aku tak tahu apa ada orang yang bisa tidur dan makan lebih baik dariku. Aku telah menemukan kebahagiaan dengan memberi."

Ketika si wanita kaya mendengarkan hal itu, menangislah dia. Dia memiliki segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang namun dia kehilangan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang.


Copied from Kaskus.us

Siapa Wanita Yang Mendidik Anak ini?



Posted 08-05-2008 at 10:20 AM by azhuramasda
Updated 09-05-2008 at 05:20 PM by azhuramasda

Setelah menyetir terlalu lama sepulang dari kampung saya singgah sebentar di sebuah restoran. Begitu memesan makanan, seorang anak lelaki berusia lebih kurang 12 tahun muncul di depan saya. "Abang mau beli kue?" Katanya sambil tersenyum. Tangannya segera menyelak daun pisang yang menjadi penutup bakul kue jajanannya. "Tidak Dik, Abang sudah pesan makanan," jawab saya ringkas dan akhirnya dia berlalu. Pesanan tiba, saya langsung menikmatinya. Gak sampe 20 menit kemudian saya melihat anak tadi menghampiri calon pembeli lain. Saya lihat dia menghampiri sepasang suami istri. Mereka juga menolak tawaran anak itu, dan dia berlalu begitu saja. "Abang sudah makan, tak mau beli kue saya?" tanyanya tenang ketika menghampiri meja saya lagi. "Abang baru selesai makan Dik, masih kenyang nih," kata saya sambil menepuk-nepuk perut. Dia pun pergi, tapi cuma di sekitar restoran. Sampai di situ dia meletakkan bakulnya yang masih penuh. Setiap yang lalu dia tanya, "mau beli kue saya Bang, Pak... Kakak,... Ibu." Halus budi bahasanya pikir saya. Sambil memperhatikan, terbersit rasa kagum dan kasihan di hati saya melihat betapa gigihnya dia berusaha. Tidak nampak keluh kesah atau tanda-tanda putus asa dalam dirinya, sekalipun orang yang ditemuinya enggan membeli kuenya. Setelah membayar harga makanan dan minuman, saya terus pergi ke mobil. Saya buka pintu, membetulkan duduk dan menutup pintu. Namun belum sempat saya menghidupkan mesin, anak tadi sudah berdiri di samping mobil. Dia tersenyum kepada saya. Saya turunkan kaca jendela, dan membalas senyumannya. "Abang sudah kenyang, tapi mungkin Abang perlu bawa kue saya buat oleh-oleh untuk adik- adik, Ibu atau Ayah abang," katanya sopan sekali, sambil tersenyum. Sekali lagi dia memamerkan kue dalam bakul dengan menyelak daun pisang penutupnya. Saya tatap wajahnya, bersih dan bersahaja. Terpantul perasaan kasihan di hati. Lantas saya buka dompet, dan mengulurkan selembar uang Rp 20.000,- padanya. "Ambil ini Dik! Abang sedekah... Tak usah Abang beli kue itu." Saya berkata ikhlas karena perasaan kasihan yang meningkat mendadak. Anak itu menerima uang tersebut, lantas mengucapkan terima kasih terus berjalan kembali ke kaki lima restoran. Saya gembira dapat membantunya. Setelah mesin mobil saya hidupkan. Saya memundurkan. Alangkah kagetnya saya melihat anak itu mengulurkan Rp20.000,- pemberian saya itu kepada seorang pengemis buta. Saya terkejut, saya hentikan mobil, dan memanggil anak itu. "Kenapa Bang, mau beli kue ya?" tanyanya. "Kenapa Adik berikan duit Abang tadi pada pengemis itu? Duit itu Abang berikan ke Adik!" kata saya tanpa menjawab pertanyaannya. "Bang, saya tak bisa ambil duit itu. Emak marah kalau dia tahu saya mengemis. Kata emak kita mesti bekerja mencari nafkah karena Allah. Kalau dia tahu saya bawa duit sebanyak itu pulang, sedangkan jualan masih banyak, Mak pasti marah. Kata Mak mengemis kerja orang yang tak berupaya, saya masih kuat Bang!" katanya begitu lancar. Saya heran sekaligus kagum dengan pegangan hidup anak itu. Tanpa banyak soal saya terus bertanya berapa harga semua kue dalam bakul itu. "Abang mau beli semua ?" dia bertanya dan saya cuma mengangguk. Lidah saya kelu mau berkata. "Rp 25.000,- saja Bang...." Dengan gembira dia memasukkan satu persatu kuenya ke dalam plastik, saya ulurkan Rp 25.000,-. Dia mengucapkan terima kasih dan berlalu dari pandangan saya. Ya Tuhan!. Saya hanya bisa bertanya-tanya di dalam hati, siapakah wanita berhati mulia yang melahirkan dan mendidik anak itu ?. Sesungguhnya saya kagum dengan sikapnya. Dia menyadarkan saya, siapa kita sebenarnya.......

Copied from Kaskus.us

Gajimu per jam


Originally Posted by GeneticFreak

Ada seorang ayah yang setiap hari bekerja keras dan pulang larut malam. Bahkan seringkali di hari sabtu dan minggu pun ia bekerja. Suatu hari seperti biasa ia lembur lagi, dan pulang dengan tubuh lelah dan pikiran penat. Sampai di rumah ia menjumpai anaknya yang masih kecil menantinya di ruang tamu.
"Malam papa, bolehkah aku bertanya?", tanya si anak.
"Mau tanya apa tho?", dengan nada sedikit terganggu ayahnya menjawab, (maklumlah sudah capek).
"Papa, berapa gaji papa per jam?", tanya si anak dengan hati-hati (takut dimarahi)
"Aduh ngapain sih kamu tanya begituan?", hardik sang ayah.
"Maaf papa, saya cuma ingin tau..."
(berpikir sejenak) "Ya sudahlah, kira2 gaji papa satu jam nya 50 ribu"
"Oh", jawab si anak, sejenak kepalanya tertunduk berpikir. Lalu dengan sangat perlahan si anak berkata, "Kalau begitu... bolehkah saya pinjam... 10 ribu saja papa...?"
Sang ayah pun bangkit amarahnya, "Jadi kamu nanya cuman mau pinjam uang? Sudah berani kamu ya nanya gaji papa cuman supaya kamu bisa pinjam uang untuk beli mainan tak berguna atau jajan! Cepat kamu masuk kamar dan tidur!"

Anaknya pun tanpa berkata apa2 lagi, menundukkan kepala lalu masuk ke kamarnya dan sang ayah pun pergi mandi. Setelah mandi, sambil berbaring di tempat tidurnya sang ayah berpikir, "Mungkin aku terlalu galak pada anak ku, mungkin dia memang benar2 ingin membeli sesuatu, pelitnya aku ini, 10 ribu saja aku marah pada anak ku". Kemudian sang ayah pun bangun, mengambil 10 ribu dari dompetnya dan menuju kamar anaknya.

"Nak..", panggilnya dengan pelan, mungkin anaknya sudah tertidur, "...kamu belum tidur?"
"Belum papa, maaf, dari tadi saya belum bisa tidur", sahut anaknya.
"Mungkin ayah tadi terlalu kasar kepadamu, maaf tadi papa sangat lelah dan menumpahkan marah kepadamu, nih, 10 ribu yg tadi kamu minta".
Dengan wajah ceria anaknya menerima uang itu. Lalu anaknya mengambil sebuah kotak pensil tua yang ada dibawah bantalnya, mengambil segenggam uang dari situ, lalu menghitung uangnya.

Sang ayah pun marah lagi, "Kamu ni, sebenernya mau beli apa sih? Udah punya uang gitu, masih mau pinjam lagi!"
Setelah selesai menghitung embaran-lembaran lusuh uang di tangannya, sang anak memandang ayahnya dan menjawab, "terima kasih papa, sekarang uangku sudah cukup"
"Sebenernya kamu ini mau ngapain sih! Jawab pertanyaanku", hardik ayahnya lagi

Dengan ceria dia menjawab, "Papa, ini sekarang aku punya uang 50 ribu, bolehkah aku membeli waktumu satu jam? Pulanglah lebih awal besok, aku kangen makan malam sama papa..."


Copied from Kaskus.us